Senin 23 Jan 2023 22:52 WIB

Penjualan Kobexindo tumbuh 41 persen, Tertinggi dalam Lima Tahun

Pertumbuhan penjualan Kobexindo ditopang alat berat pertambangan dan nontambang

Perusahaan penyedia alat berat, PT Kobexindo Tractors Tbk membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 41 persen pada 2022. Pertumbuhan penjualan perusahaan dikontribusi oleh penjualan alat berat pertambangan dan non-tambang.
Foto: istimewa
Perusahaan penyedia alat berat, PT Kobexindo Tractors Tbk membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 41 persen pada 2022. Pertumbuhan penjualan perusahaan dikontribusi oleh penjualan alat berat pertambangan dan non-tambang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan penyedia alat berat, PT Kobexindo Tractors Tbk membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 41 persen pada 2022. Pertumbuhan penjualan perusahaan dikontribusi oleh penjualan alat berat pertambangan dan non-tambang. 

"Sepanjang 2022, kami berhasil membukukan penjualan sebesar 168,5 juta dolar AS, tumbuh 41 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 119,3 juta dolar AS," kata, Wakil Direktur Utama Kobexindo Tractors, Martio dalam keterangannya, Senin (23/1/2023).

Menurut dia, angka tersebut merupakan tertinggi dalam lima tahun terakhir. "Pencapaian ini tidak lepas dari strategi perusahaan untuk mengoptimalisasikan penjualan unit alat berat tambang maupun non-tambang," ucapnya.

Dia menyebut tingginya permintaan alat berat tersebut tidak lepas dari tingginya harga komoditas tambang sejak 2021. Meskipun terjadi penyesuaian harga komoditas, namun besaran harga yang berlaku masih menguntungkan pemilik pertambangan untuk meningkatkan kuota produksi guna memenuhi permintaan bahan tambang.

“Membaiknya perekonomian pasca pandemi Covid-19 yang berujung pada pelonggaran aktivitas dengan tetap memperhatikan prosedur kesehatan dan keamanan juga menjadi katalis positif pertumbuhan. Hal tersebut memicu sektor-sektor usaha tambang, industrial, logistik, serta konstruksi yang menjadi target pasar kami,” ucap Martio.

Sepanjang 2022, emiten berkode saham KOBX ini mencatat beberapa poin yang harus diperhatikan untuk menopang pertumbuhan berkelanjutan pada 2023 dan tahun-tahun mendatang. Hal ini terutama yang berkaitan dengan pasokan unit alat berat.

Beberapa hal tersebut di antaranya kapasitas produksi produsen alat berat, harga bahan baku alat berat (baja), keterbatasan armada dan kenaikan biaya logistik/transportasi dalam memenuhi lonjakan permintaan, tingkat permintaan konsumen, kenaikan suku bunga, fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, serta ancaman dampak resesi global.

Atas hal-hal tersebut, KOBX telah melakukan antisipasi seperti strategi inventori dengan memproyeksikan pesanan pelanggan dalam beberapa bulan ke depan, mengamankan pasokan alat berat, seperti yang telah dilakukan dengan Doosan dan NHL Terex, Mercedes Benz, serta strategi harga.

“Kami optimistis pertumbuhan bisnis 2023 akan melanjutkan momentum pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini ditopang oleh penjualan lini produk unggulan yang andal dan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi, serta didukung oleh layanan purna jual dan kesediaan suku cadang di 13 titik kantor cabang kami,” papar Martio.

Untuk mendukung strategi pertumbuhan tahun ini, KOBX menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 4 juta dolar AS guna mendukung operasional dan peremajaan unit rental alat berat.

Selain itu, KOBX menyiapkan beberapa produk baru yang akan diperkenalkan pada 2023 untuk memperkuat lini produk alat berat pertambangan maupun non-tambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement