REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN menjadi salah satu kementerian yang minim menyerap anggaran. Hingga akhi Mei, Kementerian BUMN Baru mampu menyerap 14,69 persen.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang menggantikan Menteri BUMN Rini Soemarno, menjelaskan bahwa realisasi anggaran di Kementerian BUMN hingga bulan ke lima telah mencapi Rp 50,67 miliar atau 14,69 persen dari pagu awal 2016 sebesar Rp 345 miliar.
"Realisasi anggaran ini belum termasuk paket-paket pekerjaan yang sudah kontrak tapi belum jatum tempo termin pembiayaan sebesar Rp 34,79 miliar," kata Bambang di gedung DPR.
Dia menjelaskan, dalam realisasi anggaran per eselon I terbagi untuk sekretarian dengan realisasi Rp38,92 miliar atau 23,47 persen dari target Rp 165,85 miliar, Deputi Bidang Usaha Agro dan Farmasi Rp 921,37 juta atau 4,61 persen dari target Rp 20 miliar.
Realisasi dari unit kerja Deputi bidang konstruksi dan sarana dan prasaran perhubungan sebesar Rp 751,36 juta atau 5,01 persen dari target Rp 15 miliar. Realisasi dari unit kerja Deputi bidang usaha jasa keuangan, jada survei, dan konsultan sebesar Rp 1,07 miliar atau 7,19 dari target Rp 15 miliar.
Realiasi dari unit kerja Deputi bidang usaha energi, logistik, kawasan dan pariwisata telah mencapai Rp 1,41 miliar atau 9,45 persen dari target Rp 15 miliar. Realisasi Deputi bidang usaha pertambangan, industri strategis, dan media sebesar Rp 1,18 miliar atau 7,95 persen dari target Rp 15 miliar.
Sedangkan untuk realisasi dari unit kerja deputi bidang restrukturisasi dan pengembangan usaha sebesar Rp 2,34 miliar atau 4,70 persen dari target hingga akhir tahun ini sebesar Rp 50 miliar, dan dari deputi bidang infrastruktur bisnis realisasinya sebesar Rp 4,03 miliar atau 8,21 persen dari target tahun ini sebesar Rp 49,14 miliar.