Kamis 09 Jun 2016 16:59 WIB

Peluncuran BRIsat Ditunda, BRI Mengaku tak Rugi

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nidia Zuraya
Satelit BRIsat
Foto: dok. BRI
Satelit BRIsat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak mengalami kerugian secara finansial menyusul terundanya peluncuran satelit BRIsat. Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, kerugian bisa dihindari lantaran belum adanya proses serah terima satelit tersebut.

"Enggak ada kerugian. Pada prinsipnya satelit ini belum diserahlan ke BRI dan masih jadi tanggung jawab SSL (Space System/Loral)," kata Asmawi Syam di Jakarta, Kamis (9/6).

Asmawi mengatakan, ada dua tahap yang harus dilalui setelah roket meluncur dari bumi. Dijelaskannha, tahap pertama adalah penyesuaian orbit oleh satelit BRIsat tersebut yang memakan waktu sekitar 10 hari. Baru, dia melanjutkan, satelit akan melakukan penyesuaian dengan stasiun di bumi selama sekitar 90 hari, baru dilakukan proses serah terima.

"Jadi saat mencari orbit itu masih tanggung jawab SSL. Kalau sudah 'settle' baru jadi milik BRI," katanya.

Melihat hal tersebut, Asmawi mengatakan, sebenarnya acara peluncuran roket ke angkasa dimikiki SSL. BRI, bersama pemilik satelit ecostart milik salah satu perusahaan Amerika, merupakan tamu undangan saat roket hendak diluncurkan ke luar angkasa.

Sebelumnya, satelit BRIsat yang dijadwalkan meluncur kemarin di Guiana, Prancis pada Selasa (8/6) kemarin dibatalkan. Roket mengalami anomali pada komponen penghubung atau fluid connector, yang menjembatani tatakan satelit dan komponen cryogenic upper stage pada roket Ariane 5.

Perbaikan masalah teknis itu diperkirakan bakal memakan waktu delapan hari. Roket yang membawa satelit BRI itu rencananya akan kembali diluncurkan pada Rabu (16/6) waktu Prancis atau Kamis (17/6) dini hari WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement