Kamis 10 Aug 2017 12:25 WIB

Jaringan Kerja Terkoneksi Satelit, BRI: Layanan Lebih Cepat

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Ruang kendali/pantau satelit BRI
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ruang kendali/pantau satelit BRI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRIsat telah terkoneksi dengan 10 ribu jaringan kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Digital Banking and Strategy Bank BRI Indra Utoyo menjelaskan, jaringan kerja tersebut terdiri dari jaringan konvensional (Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, BRI Unit dan Teras BRI), jaringan e-channel (ATM dan EDC), serta Teras BRI Kapal Bahtera Seva II dan III.

"Saat ini kecepatan transfer data di Kantor Cabang dan BRI Unit yang sudah menggunakan satelit minimal 2 Mbps dari sebelumnya yang hanya sekitar 128 kbps, ini tentunya meningkatkan kecepatan layanan kepada nasabah," kata Indra Utoyo di Jakarta, Kamis (10/8).

Indra Utoyo menambahkan, perseroan menargetkan pada bulan Oktober 2017 jumlah jaringan kerja BRI yang terkoneksi dengan BRIsat bertambah hingga mencapai 15 ribu.

Hingga kini pun kinerja in orbit BRIsat sesuai parameter yang diharapkan, baik daya listrik solar cell, baterai, daya panca,r serta bahan bakarnya. Area layanan jaringan BRIsat dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia, seluruh wilayah Asia Tenggara, Jepang, Hong Kong, dan pantai timur Cina.

BRIsat terdiri dari 45 transponder, dimana sebanyak 41 transponder dialokasikan untuk kepentingan Bank BRI sedangkan 4 transponder lainnya telah diserahkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI selaku regulator.

Pada awal Juni 2017 lalu, Kemenkominfo telah menyerahkan keempat transponder tersebut kepada Mabes TNI, Polri, BIN, Bakamla dan Kemenkeu untuk mendukung optimalisasi kinerja kementerian dan lembaga negara serta memberikan manfaat yang lebih strategis kepada Negara. Dari 41 transponder yang akan dipakai oleh Bank BRI, kini 30 transponder diantaranya telah terpakai. “Kami targetkan di bulan Oktober 2017 seluruh 41 transponder telah terpakai seluruhnya,” kata Indra.

BRISat yang diluncurkan pada 19 Juni 2016 lalu dari Kourou, French Guyana dan mengorbit geostationer di 150,5º Bujur Timur dioperasikan langsung melalui Ground Control yang dibangun di Ragunan, Jakarta Selatan sekaligus difungsikan sebagai Primary Satellite Control Facility (PSCF) dan di Tabanan, Bali sebagai Backup Satellite Control Facility (BSCF).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement