Kamis 09 Jun 2016 01:02 WIB

Subsidi Solar akan Dipangkas Hingga Tinggal Rp 350 per Liter

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Solar bersubsidi (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Solar bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah mengajukan pemangkasan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar kepada parlemen. Subsidi solar akan dipotong sebesar Rp 650 per liter, dari sebelumnya Rp 1.000 per liter menjadi Rp 350 per liter.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyebutkan, pengurangan subsidi kali ini bertujuan sama dengan kebijakan pengurangan subsidi pada 2014 lalu di mana uang negara akan dialokasikan kepada sektor pembangunan yang produktif.

"Upaya pergerakan dari sektor konsumtif ke produktif. Hitungan kami apabila 1.000 (rupiah per liter) digeser Rp 650 sisanya Rp 350 maka harga ke depan tidak akan ada perubahan karena kita saat ini ada simpanan sedikit," ujar Sudirman dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, di Jakarta, Kamis (8/6).

Sudirman menjamin bahwa meskipun subsidi bakal dicabut, harganya akan dijaga agar tetap dan tidak mengalami kenaikan. Alasannya, pemerintah dan Pertamina masih memiliki bantalan yang didapat dari keuntungan penjualan solar saat ini.

"Harga itu kan akan dikembalikan pada harga keekonomian tapi dengan cara diputuskan tiap tiga bulan, dan kita sudah putuskan kenapa harga di April sekian kita tahu akan ada perbedaan sedikit namun diyakinkan supaya Juni tidak naik. Jadi kalau ditanya Juli harga baru, kita berusaha sampai akhir tahun tidak berubah," kata Sudirman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement