Selasa 24 May 2016 18:07 WIB

OJK Targetkan Pulau-Pulau Kecil Tersentuh Layanan Keuangan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga melakukan transaksi melalui agen Laku Pandai di Liang, Salahutu, Ambon, Maluku, Selasa (24/5).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Warga melakukan transaksi melalui agen Laku Pandai di Liang, Salahutu, Ambon, Maluku, Selasa (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menambah jumlah agen Laku Pandai atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif di Provinsi Maluku. Meski belum ada target pasti berapa jumlah agen yang akan ditambahkan, OJK mengatakan akan segera berkoordinasi dengan operator telekomunikasi serta Kementerian Perhubungan untuk memperbaiki aksesibilitas dari sisi jaringan telekomunikasi dan transportasi.

Alasannya, keberadaan agen Laku Pandai masih bergantung atas dua hal tersebut. Kepala Kantor OJK Ambon  Bambang Hermanto menyebutkan, ke depan pihaknya akan langsung memetakan daerah mana saja yang berpotensi untuk ditambahkan jumlah agen Laku Pandai.

Ia mengakui bahwa untuk saat ini keberadaan agen Laku Pandai masih terpusat di Kota Ambon, Pulau Ambon, dan sejumlah pulau padat penduduk lainnya di Provinsi Maluku. Sedangkan di desa-desa lain yang belum tersentuh fasilitas perbankan masih banyak yang belum ada agen Laku Pandai.

"Ini (di Maluku Tengah) masih mending. Concern kami meningkatkan jumlah laku pandai. Kerja sama dengan BRI dan BNI seluruh provinsi dan Bank Mandiri. Karena sudah di Jawa, sudah jalan tinggal menyeberang aja ke sini," kata Bambang di Ambon, Selasa (24/5).

Selain bekerjasama dengan bank, Bambang melanjutkan, OJK juga akan menggandeng Pemerintah Daerah Provinsi Maluku untuk mempercepat pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD). Tim ini, lanjutnya, yang akan bertugas membuat peta jalan pengembangan akses keuangan kepada masyarakat di pedesaan.

"Ini yang merupakan salah satu program nasional OJK karena berdasarkan MoU antara OJK dan Kemendagri bahwa di seluruh wilayah administrasi ada akses keuangan daerah. Ini tahap kedua sampai Juni diharapkan kota-kota di provinsi sudah ada. Tahun depan seluruh kota sudah terakses," katanya.

Pihak OJK sempat mengunjungi Negeri Liang, tempat salah satu agen Laku Pandai membuka gerainya. Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto mengakui, keberadaan agen Laku Pandai memang sangat mendesak bagi warga desa yang jauh dari fasiltas lembaga keuangan.

Sayangnya, belum banyak agen Laku Pandai di Maluku ini. Kendalanya apalagi kalau bukan masalah infrastuktur dan keberadaan jaringan telekomunikasi selular. Data OJK menyebutkan, di Provinsi Maluku saja, baru ada 280 agen Laku Pandai yang dilayani oleh tiga bank yakni BRI, BNI, dan Bank Mandiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement