REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unilever menyiapkan belanja modal hingga Rp 1,4 triliun untuk peningkatan kapasitas produksi. Peningkatan kapasitas produksi difokuskan di pabrik-pabrik yang ada.

Governance and Corporate Affairs Director & Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso menjelaskan, belanja modal (capex) Unilever tahun ini mencapai Rp 1,4 triliun. Hingga triwulan pertama 2016, serapan capex sudah mencapai Rp 400 miliar.

Unilever masih berkonsentrasi menambah kapasitas pabrik yang ada baik menambah packing line, mixer atau fasilitas lain. Pabrik Unilever di Sei Mangkei, Simalungun, Sumatra Utara pun sudah siap tinggal menunggu turunnya harga gas dan pengoperasian Pelabuhan Kuala Tanjung.

Rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) Unilever selama 25 tahun pun selalu di kisaran angka ganda. Tahun ini Unilever tetap melakukan ekspansi. "Jepang sangat terkenal dengan standar kualitasnya dan produk kami bisa masuk. Ini menunjukkan produk kami kompetitif," kata Sancoyo.

Untuk memberi rasa nyaman dan aman konsumen Indonesia yang mayoritas Muslim, secara sukarela Unilever melakukan sertifikasi halal. Prinsipnya, Unilever membuat produk dari bahan baku berkualitas dan aman bagi semua konsumen tanpa membedakan latar belakangnya.

Soal potensi penurunan harga produk seiring turunnya harga bahan bakar, Sancoyo mengatakan ini masih dalam bahasan. Karena penurunan harga produk ditunjang banyak faktor.

Ikuti Whatsapp Channel Republika