REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun pada kuartal I 2025. Nilai ini terkoreksi 14,6 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski demikian, laba bersih perseroan meningkat signifikan sebesar 244,7 persen (qtq) dibandingkan kuartal IV 2024.
"Meskipun hasil kuartal pertama kami masih terkoreksi dibandingkan tahun sebelumnya, kami berhasil mencatatkan peningkatan kuartal ke kuartal (qtq) dalam hal pertumbuhan dan profitabilitas. Kinerja ini mencerminkan hasil dari inisiatif tegas dan tepat sasaran yang dilakukan perseroan untuk mengatasi tantangan operasional," kata Presiden Direktur Unilever Benjie Yap dalam paparan laporan kinerja keuangan Unilever Indonesia di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Dalam paparannya, Unilever Indonesia membukukan penjualan bersih Rp 9,5 triliun, dengan penjualan domestik tumbuh 21,6 persen dibandingkan kuartal IV 2024, meski masih terkoreksi 6,6 persen secara tahunan.
Marjin laba sebelum pajak juga menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 1.054 basis poin dibandingkan kuartal sebelumnya, mencapai 16,8 persen.
Marjin kotor naik menjadi 48,2 persen, sementara porsi belanja iklan dan promosi meningkat menjadi 9,2 persen dari total penjualan bersih, menandakan fokus kuat pada penguatan merek dan keterlibatan konsumen.
"Kami telah membuat kemajuan dalam mengurangi stok pelanggan, menstabilkan harga pada kanal penjualan kami dan meningkatkan profitabilitas mitra distributor kami, serta memberikan tingkat layanan pelanggan yang lebih baik. Kemajuan ini memberikan fondasi yang kokoh untuk mendorong pertumbuhan di masa depan," jelas Benjie Yap.
Ia menjelaskan, salah satu pendorong kinerja kuartalan adalah keberhasilan strategi transformasi go-to-market dan penguatan portofolio produk.
Pada kuartal I tahun ini, Unilever meluncurkan kembali sejumlah merek utama seperti Clear, Sunlight, dan Royco dengan pendekatan 6P.
Pendekatan perseroan 6P berfokus pada produk (product), dengan menyediakan manfaat yang unggul; harga (price) dengan menerapkan harga yang kompetitif; tempat (place), yang memastikan ketersediaan produk secara luas; promosi (promotion) dengan melaksanakan kampanye yang berdampak besar; preposisi (preposition) dengan mempertajam posisi merek, dan pengemasan (pack) melalui peningkatan presentasi produk.