Kamis 17 Mar 2016 18:26 WIB

Penurunan BI Rate Bisa Dorong Pertumbuhan Sektor Riil

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Nur Aini
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/3).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga ‎acuan (BI Rate) sebesar 25 basis point (bps). Dengan penurunan ini, BI Rate saat ini menjadi 6,75 persen dimana sebelumnya di angka 7 persen.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegro mengatakan penurunan BI Rate diharapkan berpengaruh pada suku bunga perbankan. Jika suku bunga perbankan turun, diharap bisa berpengaruh pada sektor rill.

"Tingkat bunga pinjamana bisa menurun, dan sektor rill bergerak," papar Bambang usai menghadiri rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/3).

Menurut dia, penurunan ini dikarenakan memang terdapat ruang untuk penurunan. Selain itu, suku bunga The Fed yang memberikan sinyal tidak akan ada kenaikan dalam jangka waktu dekat membuat peluang penurunan ini semakin nyata.

" ‎The Fed juga sifatnya tidak akan naik dalam waktu dekat," ujar Bambang.

Meski The Fed memberikan sinyal baik karena tidak menaikan suku bunga, Bambang belum berani berekspektasi lebih bahwa BI Rate bisa kembali turun dalam waktu dekat. Karena hal ini harus dilihat dengan perkembangan global yang masih dinamis.

Penurunan BI Rate kali ini menjadi yang ketiga kali sejak memasuki tahun 2016. Sebelumnya BI telah menurunkan suku bunga ini dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen. Penurunan ini berlangsung terus hingga saat ini berada di angka 6,75 persen.

Baca juga: BI Rate Turun Lagi Jadi 6,75 persen

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement