Rabu 03 Feb 2016 19:48 WIB

BRI Bukukan Laba Bersih Rp 25,2 Triliun

Rep: c37/ Red: Nidia Zuraya
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.
Foto: ANTARA/Teresa May
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sepanjang tahun lalu meraup laba bersih sebesar Rp 25,2 triliun. Perolehan laba bersih tersebut ditopang peningkatan interest income atau pendapatan bunga mencapai Rp 82,2 triliun atau tumbuh 13,5 persen dibandingkan 2014.

"Sumber pendapatan lainnya yaitu berasal dari pendapatan non bunga yang mencapai Rp 14,2 triliun atau tumbuh sebesar 21,4 persen dari periode yang sama sebelumya. Sehingga total income atau total pendapatan yang diperoleh BRI mencapai Rp 96,4 triliun atau meningkat sebanyak 14,6 persen yoy," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam dalam konferensi pers kinerja keuangan BRI 2015, di Kantor BRI pusat, Jakarta, Rabu (3/2).

Sementara itu dari sisi portofolio kredit , total kredit (outstanding loans) yang sudah disalurkan oleh Bank BRI hingga akhir tahun 2015 mencapai Rp 558,4 triliun atau tumbuh sebesar 13,9 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana kenaikan penyaluran kredit terjadi di semua segmen bisnis.

Kredit di segmen mikro yang menjadi core bussiness BRI tumbuh sebesar 16,8 persen yoy menjadi Rp 178,9 triliun dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 7,8 juta nasabah dari 7,3 juta nasabah secara year on year. Pertumbuhan kredit di segmen mikro tersebut salah satunya didorong dengan diluncurkannya kembali kredit usaha rakyat (KUR) oleh Pemerintah pada pertengahan Agustus 2015. 

Sejak program KUR diluncurkan pada 18 Agustus 2015, BRI telah menyalurkan KUR (realisasi kumulatif) sebesar Rp 16,2 triliun kepada lebih dari 920 pelaku usaha yang tersebar secara merata di seluruh pelosok tanah air.

Untuk penyaluran kredit di segmen korporasi non Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tercatat tumbuh sebesar 31,5 persen (yoy) menjadi Rp 75,1 triliun. Kemudian untuk penyaluran kredit di segmen consumer tumbuh sebesar 9,8 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 88,5 triliun. 

Sedangkan untuk segmen korporasi yang disalurkan kepada BUMN naik sebesar 9,6 persen (yoy) menjadi Rp 81,2 triliun. Dan yang terakhir untuk penyaluran kredit di segmen small commercial & medium meningkat sebesar 7,5 persen (yoy) menjadi Rp 134,7 triliun. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement