Rabu 27 Jan 2016 14:15 WIB
Usaha Rakyat

Ide Bisnis: Boneka Wisuda Beromzet Rp 5 Juta Tiap Pekan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Produk boneka wisuda Bandung
Foto: Dok.pri
Produk boneka wisuda Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, Saling bertukar hadiah pada momen perayaan tertentu masih menjadi tradisi masyarakat hingga kini, termasuk dalam perayaan wisuda. Kebiasaan masyarakat tersebut menjadi inspirasi kakak beradik Sri Mulyani dan Septi Nurjamilatunnisa untuk membuka usaha.

Mereka menjadi pemasok hadiah, yaitu Boneka Wisuda Bandung meski kemudian ujian sebagai pelaku usaha menghampiri.  Bisnis Boneka Wisuda Bandung bermula ketika Sri Mulyani menginjak semester akhir perkuliahan. Kala itu ia ingin menghadiahi salah seorang teman yang akan berwisuda dengan boneka.

Ia pun lantas iseng berselancar di dunia maya melihat model-model boneka wisuda yang berserakan dan beragam jenis sekaligus melihat alternatif harganya. Hanya saja ia merasa sebagian boneka tersebut memiliki harga yang mahal.

Namun, dalam proses pencarian, tebersitlah ide untuk membuat boneka wisuda secara mandiri. Ide tersebut disambut sang adik, Septi Nurjamilatunnisa. Mereka merancang pembuatan boneka wisuda dari bahan kain flanel. Soal jahit-menjahit dan beragam bahan, sang adik, Septi, jagonya. Karena Septi sudah mengantongi ilmu dasar-dasar menjahit dari sekolahnya di SMKN 9 Bandung (Sekolah Parawisata) jurusan tata busana.

Mereka pun mantap memulai bisnis pada pertengahan 2014. Modal awal usaha sama sekali tak besar. Hanya Rp 50 ribu yang dibelanjakan kain flanel aneka warna, benang, dan gunting dari toko jahit dekat rumah. "Kita membeli kain warna kulit, kain hitam untuk warna toga, warna-warni untuk kerudung dan rompi toga," kata Sri kepada Republika.co.id.

Isi boneka berupa dakron yang diambil dari isi boneka-boneka bekas yang sudah rusak. Jadilah kala itu mereka memproduksi dua boneka wisuda sebagai dummy. Boneka yang telah jadi mereka tawarkan kepada sejumlah teman dan mendapat sambutan bagus. Sri dan Septi kebanjiran order. Mereka pun menambah modal produksi dengan meminjam uang kakak mereka sebanyak Rp 250 ribu.

Seiring produksi yang bergulir sesuai pesanan, mereka mulai mencari pemasok kain yang menawarkan harga bagus tanpa mengabaikan kualitas. Promosi juga terus diperluas dengan memanfaatkan semua media sosial, dari mulai Facebook, Twitter, blog, dan Instagram.

Hingga kini, Sri dan Septi memproduksi boneka sesuai pemesanan. Tidak terbatas pada boneka wisuda, tapi terbuka pemesanan boneka karakter, profesi, pengantin atau suka-suka disesuaikan dengan desain yang diinginkan oleh para pelanggan. Produk boneka hasil karya Sri dan Septi unggul dalam hal kerapian dan detail. Bentuk boneka juga proporsional di setiap anggota tubuhnya. "Proporsional, maksudnya tidak kepalanya yang kebesaran, atau tangannya kepanjangan," katanya.

Ia mengatakan setiap karya buatan tangan pasti eksklusif. Sebab, setiap tangan menghasilkan karya yang berbeda-beda. Keunggulan lainnya, detail boneka yang dibuat disesuaikan dengan keinginan para pelanggan. Misalnya, warna renda di baju toga yang disesuaikan dengan universitas dan jurusan masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement