Kamis 05 Jun 2025 20:33 WIB

Prabowo Beli 985 Sapi Kurban dari Peternak Lokal

Langkah ini dinilai jadi bentuk kepedulian sekaligus pemberdayaan ekonomi rakyat.

Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sekretariat Negara membeli sebanyak 985 ekor sapi kurban dari 573 peternak lokal yang tersebar di berbagai daerah. (ilustrasi)
Foto: Wulan Intandari
Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sekretariat Negara membeli sebanyak 985 ekor sapi kurban dari 573 peternak lokal yang tersebar di berbagai daerah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sekretariat Negara membeli sebanyak 985 ekor sapi kurban dari 573 peternak lokal yang tersebar di berbagai daerah. Sapi-sapi tersebut akan disalurkan ke masjid-masjid di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro menyampaikan bahwa pembelian sapi dari peternak lokal tidak hanya menjadi simbol kepedulian sosial, tetapi juga merupakan upaya nyata dalam pemberdayaan ekonomi rakyat.

Baca Juga

“Kami beli sapinya dari 573 peternak lokal di berbagai daerah. Harapannya ini juga bisa memperkuat ekosistem peternakan nasional,” ujar Juri dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Sapi-sapi yang dibeli memiliki bobot antara 800 kilogram hingga 1,3 ton. Jenis-jenis sapi yang disalurkan meliputi simmental, limousine, peranakan ongole, brahman, angus, dan sapi bali. Semua sapi kurban telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan layak sebagai hewan kurban.

Dua sapi terberat yang dibeli tercatat berasal dari Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. “Ini bentuk apresiasi terhadap kualitas kerja peternak lokal yang semakin meningkat, sekaligus membuka peluang peningkatan produktivitas dan kualitas ternak nasional,” kata Juri.

Ia menegaskan bahwa seluruh proses pengadaan sapi dilakukan secara transparan dan akuntabel, dilengkapi dengan dokumen resmi seperti surat keterangan kesehatan hewan dan bukti asal-usul ternak. Kurasi sapi juga dilakukan bersama dinas peternakan di daerah masing-masing.

Penyaluran dilakukan secara bertahap, dan pemerintah telah berkoordinasi dengan kepala daerah untuk memastikan distribusi berjalan adil dan tepat sasaran. “Kami berharap kepala daerah bisa mengawasi penyaluran sapi kurban dari Presiden agar tepat guna,” ujar Juri.

Terdapat dua skema penyaluran sapi kurban dari Presiden. Pertama, melalui masjid-masjid yang ditunjuk kepala daerah, mencakup 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Sebagian besar daerah menerima satu ekor sapi, sementara 55 kabupaten/kota menerima dua ekor sapi karena di wilayah tersebut tidak tersedia sapi dengan bobot sesuai standar Presiden.

Kedua, Presiden langsung menyalurkan 378 ekor sapi kepada tokoh masyarakat, pondok pesantren, serta kelompok sosial yang membutuhkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement