REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan menampilkan pasar malam dalam World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan kegiatan yang diberi nama Indonesia Night 2016 tersebut akan menampilkan aneka makanan khas dan hiburan tradisional Indonesia sebagai jamuan bagi para tamu undangan yang terdiri dari para pimpinan pemerintahan, pebisnis terkemuka internasional, pimpinan lembaga internasional.
Nus menjelaskan, sajian kuliner nusantara akan diramaikan dengan display produk makanan olahan, serta dimeriahkan pentas seni budaya Indonesia yang dikemas modern. Aneka menu cita rasa khas nusantara yang akan ditawarkan antara lain gado-gado, pecel, ketoprak, soto betawi, soto makassar, nasi kuning, dan nasi ungu (dari sari daun teleng). Selain itu, minuman yang disajikan antara lain es cendol, es sirsak, es cincau hitam, dan wedang ronde.
"Para tamu akan diajak menikmati rasa Indonesia melalui pengalaman sights, sounds, taste, touch, smell, secara interaktif dan aktif. Pada Indonesia Night tahun ini, potensi kekayaan serta keragamaan Indonesia Timur akan lebih ditonjolkan," ujar Nus di Jakarta, Senin (18/1).
Nus mengatakan, pengalaman merasakan Indonesia juga dimeriahkan lewat pertunjukan seni dan budaya berupa Malang Flower Carnival. Selain itu ada pula pertunjukan pantomim, tari Cendrawasih dari Bali dan Sajojo dari Papua, serta tari Jaipong Adumanis dari Jawa Barat.
Menurut Nus, ajang Indonesia Night WEF 2016 ini juga digunakan untuk menguatkan nation branding Indonesia. Nation branding penting. dilakukan untuk mendapatkan perhatian serta menarik minat dan kepercayaan dari dunia internasional, khususnya para pelaku bisnis, investor, wisatawan, konsumen, donor, media, dan negara lain. Nus mengatakan, sudah saatnya Indonesia mempunyai brand yang dapat mewakili bangsa Indonesia secara keseluruhan. Upaya membangun nation branding tersebut menjadi tugas semua pihak termasuk pemerintah, stakeholder, masyarakat, maupun pihak swasta.