REPUBLIKA.CO.ID,RIO DE JANEIRO -- Raksasa minyak negara Brazil yang dilanda krisis, Petrobras, memangkas rencana investasi dan target produksinya pada Selasa (12/1), karena jatuhnya harga minyak mentah dan kurs dolar AS yang kuat terus menekan perusahaan.
Petrobras, yang merupakan pusat dari skandal korupsi besar-besaran, telah memotong investasinya yang direncanakan untuk periode 2015-2019 sebesar 24,5 persen menjadi 98,4 miliar dolar AS. Perusahaan juga menurunkan target produksi untuk tahun ini sebesar 1,8 persen, menjadi 2,1 juta barel per hari.
Petrobras terguncang akibat harga minyak yang telah jatuh ke posisi terendah dalam lebih dari satu dekade, bersama-sama dengan kejatuhan mata uangnya, real. Selain itu, terungkapnya skema suap yang telah lama berjalan di mana perusahaan membayar miliaran dolar pada kontrak-kontrak konstruksi.
Lembaga pemeringkat Moody's menurunkan peringkat Petrobras pada bulan lalu untuk ketiga kalinya dalam setahun dan memperingatkan bisa menurunkan peringkatnya lagi dalam waktu dekat.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Terus Merosot