Senin 11 Jan 2016 19:17 WIB

Konversi Minyak Tanah ke Gas Fokus ke Indonesia Timur

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Pekerja mendistribusikan tabung gas tiga kilogram kepada pengecer di agen elpiji di kawasan Mampang Prapatan,Jakarta, Kamis (3/7).(Republika/Prayogi).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja mendistribusikan tabung gas tiga kilogram kepada pengecer di agen elpiji di kawasan Mampang Prapatan,Jakarta, Kamis (3/7).(Republika/Prayogi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memfokuskan konversi minyak tanah ke gas di wilayah Indonesia Timur tahun ini. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan akan membangun depo elpiji di wilayah Indonesia bagian timur yang ditarget terealisasi sepanjang dua tahun ke depan.

Direktur Jenderal Minyak dan Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, untuk tahun ini akan dibangun tiga stasiun pengisian bahan bakar gas yang masing-masing akan dibangun di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku.

"Konversi minyak tanah ke elipiji, terus diperluas ke timur," ujar Wiratmaja di kantornya, Jakarta, Senin (11/1).

Wirat menyebutkan, untuk membangun tiga depo tersebut, Kementerian ESDM telah mendapat jatah anggaran di APBN 2016.

"Tahun ini ada anggaran APBN dialokasikan untuk membangun tiga depo elpiji baru di timur, akan dimulai tahun ini," jelas dia.

Tiga depo elpiji ini, kata Wirat, akan mulai dibangun tahun ini. Dia menarget pada 2017, depo ini sudah dapat beroperasi agar masyarakat wilayah Indonesia timur dapat merasakan konversi minyak ke elpiji.

"Akan dimulai tahun ini. Insyaallah 2017 akan bergulir ke masyarakat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement