REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan secara resmi belum mengeluarkan rekomendasi impor pangan komoditas apapun untuk kebutuhan 2016. "Kita sampai saat ini belum mengelurakan rekomendasi apapun, kita sedang dan lebih fokus koordinasi dengan BMKG untuk memperluas areal tanam," kata Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono, Senin (4/1).
Menyoal impor pangan di 2016, lanjut dia, penghitungannya masih dibahas di Kementerian Koordinator Perekonomian dengan mempertimbangkan ketersediaan dan laju inflasi. Gejala El Nino 2016 juga menjadi salah satu pertimbangan impor yang dibahas di Kemenko Perekonomian. Namun sejauh ini, hasil informasi terakhir diperkirakan cuaca tidak separah 2015.
Termasuk urusan impor sapi di 2016. Hari menguraikan, pada prinsipnya hal tersebut dilakukan untuk mencukupi kekurangan pasokan dalam negeri. Sebetulnya sapi banyak, contohnya dari Nusa Tenggara Timur. Namun akses ke pasar masih terkendala.
"Pemerintah sudah membangun kapal sapi, yang sudah berjalan via Jakarta dan Cirebon, tapi kemungkinan belum cukup memenuhi kebutuhan nasional," paparnya. (Baca: Kementan: Impor Sapi akan Dilanjutkan)
Kementan bersama Kementerian Perdagangan telah menyampaikan ancang-ancang impor sapi dengan kuota tertentu yang ditetapkan di awal tahun. Penetapan tersebut guna menjaga harga tidak fluktuatif, namun kuota masih dalam penghitungan.
Bagi komoditas pangan lainnya, impor akan tetap dilakukan di 2016 secara periodik. Izin ke pemerintah dilakukan sekali dalam setahun, tidak lagi per smester dan kuartal. Kuota impor diberikan sekali di awal tahun, tapi untuk realisasinya bisa saja importir melakukan secara periodik.