Selasa 08 Dec 2015 13:51 WIB

Bank Dunia Sebut Dua Syarat untuk Kurangi Ketimpangan Pendapatan

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nur Aini
Bank Dunia
Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketimpangan pendapatan antara si kaya dan si miskin di Indonesia semakin melebar. Berdasarkan laporan Bank Dunia, rasio gini yang menjadi indikator ketimpangan sudah menyentuh angka 0,42 pada tahun ini.

Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan setidaknya ada dua poin penting yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan pendapatan.

Pertama, kata Rodrigo, pemerintah harus meningkatkan layanan umum di tingkat lokal. Menurutnya, kunci perbaikan ketimpangan terletak pada peningkatan pelayanan umum di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten.

"Upaya ini dapat memperbaiki kesehatan, pendidikan dan peluang kerja secara merata," kata Rodrigo di Jakarta, Selasa (8/12).

Selain itu, pemerintah juga harus memperluas lapangan kerja. Dia mengatakan, perluasan lapangan kerja dapat diciptakan melalui investasi yang lebih besar untuk infrastruktur, perbaikan iklim investasi, dan perubahan pendekatan regulasi agar lebih fleksibel dan responsif.

"Kalau upaya tersebut bisa dijalankan dengan baik, saya optimistis tingkat ketimpangan menurun karena kesejahteraan meningkat," ucap dia. (Baca: BI Ingatkan Ancaman Pasar Bebas ASEAN)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement