Selasa 06 Oct 2015 15:41 WIB

Soal Kereta Cepat, Menteri Rini Sebut Proposal Cina Penuhi Syarat

Rep: M Nursyamsyi/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri BUMN Rini Soemarno mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri BUMN Rini Soemarno mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menegaskan, dari dua proposal yang diajukan antara Cina dan Jepang, yang memenuhi syarat  ialah proposal Cina.

"Jadi, karena b to b, (bussiness to bussiness), kami Kementerian BUMN, konsorsium BUMN suruh bernegosiasi dengan pihak Cina," ujarnya di gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (6/10).

Ia melanjutkan, proposal yang diajukan Cina memenuhi kriteria yang diminta pemerintah Indonesia di mana tidak ada jaminan dan anggaran pemerintah.

Disinggung mengenai kabar 'kekecewaan' Jepang atas hal ini,  ia mengatakan, karena pemerintah Jepang tidak bisa mendapatkan jaminan pemerintah dan tidak ada anggaran dari pemerintah Indonesia, secara otomatis proposal Jepang tidak diterima.

"Karena, proposal Jepang mengharusnya adanya jaminan dari pemerintah," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement