Selasa 08 Sep 2015 07:20 WIB

Rizal Berniat Revisi Proyek Listrik, Investor Kehilangan Kepercayaan

Rep: C03/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menko Kemaritiman Rizal Ramli.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menko Kemaritiman Rizal Ramli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Energi Marwan Batubara menilai revisi proyek pembangunan listrik 35.000 Mega Watt menjadi 16.167 MW sangat realistis. Sebagaimana di ungkapkan Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang menyebut jika program 3500 MW dipaksakan dan ditambah dengan pembangunan pembangkit listrik yang sedang berlangsung yakni 7000 MW maka akan ada ketersediaan kapasitas pembangkit listrik hingga 2019 sebesar 95.586 MW.

Padahal kebutuhan beban puncak hanya 74.525 MW.  "Enam belas ribu mega watt itu memang lebih realistis dari pada 35 ribu. Ini waktunya pendek. Tapi soal kebutuhan mungkin bisa sesuai bisa juga tidak." kata Marwan saat dihubungi Republika, Senin (7/9) sore.

Meski demikian Marwan menilai langkah yang baru saja diambil pemerintah melalui Menko Maritim menunjukan adanya ketidakharmonisan di antara jajaran kabinetnya. Terlebih saat rapat koordinasi terkait pembangunan pembangkit listrik tersebut Menteri Rini Sumarno tak hadir.  Bahkan dengan perubahan rencana itu, kata Marwan di mata rakyat dan investor pemerintah makin kehilangan kepercayaan.

"Jadi terlihat bimbang ambil keputusan, harusnya harmonis. Di awal kan yang gembor-gemborkan Jokowi, sekarang yang tiba-tiba rubah malah Rizal, seharusnya kan diumumkan dari Jokowi dulu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement