Jumat 21 Aug 2015 01:06 WIB

Sektor Ekonomi Kelautan Perlu Direvitalisasi

Prof Dr Ir Rokhmin  Dahuri MS  (berjas merah) usai tampil sebagai pembicara padaSeminar Nasional Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 yang  digelar oleh Universitas Nusa Cendana di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (19/8).
Foto: Dok RD
Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS (berjas merah) usai tampil sebagai pembicara padaSeminar Nasional Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 yang digelar oleh Universitas Nusa Cendana di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS mengungkapkan, pada 2014 kontribusi ekonomi kelautan bagi produk domestik bruto (PDB)  Indonesia 22 persen.  Negara-negara lain dengan potensi kelautan lebih kecil (seperti Thailand, Korsel, Jepang, Maldives, Norwegia, dan Islandia), kontribusinya lebih  30 persen.

“Sudah waktunya kita meningkatkan kontribusi ekonomi kelautan terhadap PDB kita,” kata  Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB Bogor itu saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 yang  digelar oleh Universitas Nusa Cendana di Kupang, Rabu (19/8).

Caranya, kata Rokhmin, melalui revitalisasi (peningkatan produktivitas, efisiensi, dan sustainability) sektor-sektor ekonomi kelautan yang ada sekarang (existing). “Selain itu, pengembangan sektor-sektor ekonomi kelautan baru, seperti: industri bioteknologi kelautan, shale and hydrate gas, fiber optics, dan deep sea water industry,” ujar Ketua Masyarakat Aquakultur Indonesia (MAI) itu.

Namun, Rokhmin mengingatkan, revitalisasi dan pengembangan sektor-sektor ekonomi kelautan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin. “Semua kegiatan usaha (ekonomi) kelautan harus sesuai dengan/menerapkan skala ekonomi; integrated supply chain management system;  inovasi teknologi pada setiap mata rantai suplai, dan  sustainable development principles,” papar Rokhmin Dahuri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement