REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belanja pemerintah dinilai masih lambat. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan hingga semester I 2015, baru 9,74 persen anggaran yang diserap pemerintah.
"Itu digunakan untuk menyelesaikan Cipali, Tol Laut, dan lain-lain," ujar Kepala BPS Suryamin, kepada wartawan, Rabu, (5/8). Ia menambahkan, padahal modal belanja pemerintah tahun ini mencapai Rp 275,8 triliun. Tahun lalu hanya Rp 160,8 triliun.
Suryamin pun mengatakan, pengendalian inflasi juga penting, demi mendongkrak kenaikan pendapatan modal tetap bruto. Menurutnya, saat ini nilai tukar rupiah juga berdampak pada sektor manufaktur.
"Sekarang masih banyak kita pakai bahan baku impor, dan bahan baku barang modal dan konsumsi," ujarnya. Meski begitu ia menyatakan, pemerintah tengah berusaha melakukan transformasi, agar Indonesia bisa menghasilkan bahan baku sendiri.
Ia menilai, saat ini industri manufaktur memang harus dimanfaatkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. "Jadi bagaimana sekarang memanfaatkan sektor pertanian di industri manufaktur," tambah Suryamin.