REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puri Indah Financial Tower didirikan untuk menjadi landmark khusus finansial di kawasan Jakarta Barat. Karena itu, PT Antilope Madju Puri Indah membidik perusahaan-perusahaan keuangan untuk berkantor di Puri Indah Financial Tower.
“Hal ini menjadi positioning dan eksklusifitas institusi finansial yang akan berkantor di sini (Puri Indah Financial Tower),” kata Direktur Marketing PT Antilope Madju Puri Indah Herman Widjaja dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6).
Herman melanjutkan Puri Indah Financial Tower dibangun dengan desain elegan dan memiliki luas bangunan sekitar 42 ribu meter persegi yang terdiri dari 25 lantai dan empat basement.
Untuk lokasi, Herman mengungkapkan Puri Indah Financial Tower dekat dengan akses ke Bandara Soekarno Hatta dan dikelilingi tiga akses jalan tol lainnya seperti, Tol Dalam Kota, Tol Jakarta-Merak, dan Tol JORR.
Untuk target pemasaran, Puri Indah Financial Tower akan dijual sekitar 6o persen dan sisanya bakal disewakan. Ditargetkan pada akhir tahun ini Puri Indah Financial Tower bakal terisi penuh.
"Untuk porsi yang dijual tersebut sudah laku 80 persen. Kami yakin akan bisa menjual sisanya pada akhir tahun ini," kata Wakil Direktur Utama PT Antilope Madju Puri Indah Jeffri S. Tanudjaja.
Walau rencana handover bagi para tenant akan dilakukan pada Juni 2016, Puri Indah Financial Tower akan mempercepat rencana tersebut karena sudah ada tenant besar seperti CIMB Niaga yang sudah bergabung dari Januari 2016.
Jeffri mengaku harga jual Puri Indah Financial Tower cukup kompetitif. Awalnya dibuka harga jual Rp 17 juta per meter. “Tapi sekaranng sudah mencapai Rp36 juta per meter. Jadi bisa dibayangkan investasinya cukup menjanjikan,” lanjutnya.
Sedangkan nilai investasi gedung, PT Antilope Madju Puri Indah hingga saat ini mengucurkan uang sekitar Rp 500 miliar. “Kami hanya fokus ke konstruksi karena investasi tanah sudah kami miliki sejak lama,” tutupnya.