REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Ketua IMF dan Gubernur ECB tiba-tiba bergabung dengan para pemimpin Prancis dan Jerman serta Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker di Berlin pada Senin (1/2) sore untuk membicarakan krisis utang Yunani, kata sumber-sumber diplomatik.
Tujuan dari pertemuan hingga larut malam yang dihadiri oleh Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande adalah guna memunculkan "proposal akhir" untuk disajikan kepada Athena, menurut harian Jerman Die Welt.
Surat kabar itu, mengutip sumber yang dekat dengan pembicaraan, mengatakan pembicaraan Berlin dimulai pada pukul 19.30 GMT dan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras berada di Athena "menunggu panggilan telepon dari troika", yang dikenal sebagai kreditor Yunani.
Desakan diplomatik datang karena Yunani yang kekurangan uang tetap terkunci dalam negosiasi alot dengan para kreditor internasional dalam upaya untuk mencairkan 7,2 miliar euro dana yang masih tersisa dalam dana talangan (bailout).
Sebuah kesepakatan sejauh ini telah terbukti sulit dipahami para kreditor -- Uni Eropa, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Sentral Eropa (ECB) -- menuntut reformasi yang lebih besar dengan imbalan uang tunai, pemerintah Yunani yang anti-penghematan telah menolak untuk memenuhinya.
Negara ini menghadapi tenggat waktu penting pada Jumat (5/6) ketika harus membayar utang jatuh tempo kepada IMF sebesar 300 juta euro (340 juta dolar AS). Ada kekhawatiran Yunani tidak memiliki
dana yang diperlukan dan akan gagal bayar (default), mungkin menyebabkan rantai peristiwa itu bisa berakhir dengan keluar dari euro.
Merkel, Hollande dan Juncker bertemu untuk pembicaraan dijadwalkan pada Senin pagi, tetapi kedatangan Ketua IMF Christine Lagarde dan Gubernur ECB Mario Draghi pada sore hari sebagai kejutan.
Pertemuan dadakan menyusul konferensi melalui telepon pada Minggu antara Merkel, Hollande, Juncker dan Tsipras, yang juru bicara Merkel gambarkan sebagai "konstruktif".
Juncker sebelumnya mengatakan kepada surat kabar Jerman lain bahwa krisis Yunani akan menjadi fitur berat dalam pembicaraan Berlin padai Senin, saat ia menegaskan kembali penentangannya untuk apa yang disebut "Grexit".
"Saya tidak berbagi ide ini bahwa kita akan memiliki masalah yang lebih sedikit dan kendala jika Yunani melepaskan euro," kata dia kepada harian Sueddeutsche Zeitung.