Jumat 08 May 2015 22:36 WIB

BPS: Pembangunan Infrastruktur Kurangi Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Suasana pembangunan infrastruktur perkotaan Jakarta, Rabu (25/6).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Suasana pembangunan infrastruktur perkotaan Jakarta, Rabu (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin meyakini ketimpangan pertumbuhan ekonomi antardaerah akan berkurang. Ini setelah pemerintah bertekad melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa.

Selama ini, ujar Suryamin, roda ekonomi memang masih terpusat di pulau Jawa. Buktinya, pulau Jawa memiliki kontribusi terbesar yakni 58 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2015.

Suryamin mengatakan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol trans Sumatra dan trans Sulawesi akan mendongkrak aktivitas ekonomi di daerah tersebut.

"Sehingga kontribusi ekonomi daerah di luar pulau Jawa bisa meningkat," kata Suryamin di kantornya, Jumat (8/5).

Kalau jalan-jalan sudah bagus dan arus distribusi logistik lancar, secara otomatis akan menciptakan usaha-usaha baru mulai dari pertokoan hingga perhotelan.

"Hal tersebutlah yang akan mendorong pembangunan ekonomi di luar pulau Jawa," ujar dia.

Berdasarkan laporan BPS, Jawa masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015. Jawa menyumbang 58,30 persen pertumbuhan ekonomi. Kemudian diikuti Sumatra dengan kontribusi 22,56 persen. Porsi keduanya meninggalkan empat pulau lainnya.

Porsi ekonomi Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua bahkan tak sampai 10 persen. Ekonomi Bali-Nusa Tenggara hanya menyumbang 2,97 persen ke nasional. Lalu, Kalimantan hanya sebesar 8,26 persen, Sulawesi hanya 5,72 persen, dan terakhir Maluku-Papua hanya 2,19 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement