Rabu 06 May 2015 01:42 WIB

Melemahnya Pertumbuhan Ekonomi Pengaruhi Kinerja Perbankan

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria
Foto: ROL/Casilda Amilah
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Perusahaan Bank BRI Budi Satria mengatakan, kinerja perbankan pada kuartal I-2015 dipengaruhi oleh ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang melambat. Badan Pusat Statistik telah merilis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 sebesar 4,71 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan kuartal IV-2014 sebesar 5,02 persen (yoy).

“Di tahun ini, kita paham ada pelambatan pertumbuhan ekonomi, itu meningkatkan risiko di sektor usaha, faktor makro perekonomian global juga berimbas ke nasional. Kenapa kok laba bersih tidak tumbuh tinggi, kita ingat di kuartal IV-2014 itu terjadi likuiditas cukup ketat, kalau di bank likuiditas nomor satu, kita kerjar pertumbuhan likuiditas. Sehingga likuiditas kita tumbuh cukup tinggi, dana pihak ketiga tumbuh 20 persen lebih,” jelas Budi saat dihubungi ROL, Selasa (5/5).

Oleh sebab itu, Bank BRI lebih berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman. Menurutnya, kinerja kuartal I-2015 benar-benar diwaspadai, dengan mempertimbangkan situasi ekonomi. Bank BRI lebih fokus dalam penyaluran kredit ke UMKM. Namun, target pertumbuhan kredit di kisaran 15-17 persen tetap optimistis dicapai dengan target kredit bermasalah (NPL) di bawah 2 persen.

“Jadi kita lebih berhati-hati, kita hanya ekspansi di mikro, yang lainnya kita hold tidak terlalu tinggi-tinggi. Itulah kenapa labanya laba tetap paling besar tapi pertumbuhan tidak seperti sebelumnya,” imbuhnya.  

Menurutnya, dalam kondisi seperti ini akan lebih berbahaya jika mengejar pertumbuhan laba terlalu tinggi.  Dikhawatirkan, jika mengejar pertumbuhan terlalu tinggi, akan berdampak pada kredit macet (NPL). Sehingga pertumbuhan korporasi difokuskan di sektor UMKM. Diharapkan, kinerja perbankan pada kuartal II dan III mengalami peningkatan.

“Kondisi-kondisi seperti ini harus kita lihat betul, karena bagaimana pun OJK juga mensinyalir perbanakn terjadi penurunan di awal tahun. Kita memilih konservatif di pinjaman, dan mengawasi kualitas aset,” pungkasnya.  

Terkait aset, Bank BRI asetnya tumbuh sebesar 31,12 persen, lebih tinggi dibandingkan bank-bank besar lain yang asetnya tumbuh sekitar 20 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement