Senin 27 Apr 2015 22:43 WIB

IMF: Keuangan Islam Berpotensi Tingkatkan Inklusi Keuangan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dana Moneter Internasional (IMF)
Foto: www.topnews.in
Dana Moneter Internasional (IMF)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Keuangan Islam berpotensi meningkatkan inklusi keuangan. Dana laporan yang dipublikasikan dan dikutip Arab News pada Ahad (26/4), Moneter Internasional (IMF) institusi keuangan Islam disebut terbukti tahan atas tekanan krisis keuangan global, kontras dengan lembaga keuangan konvensional.

Ini karena konsep berbagi risiko yang diterapkan dalam keuangan Islam yang membuatnya jadi tipe investasi tidak terlalu berisiko yang berpotensi meningkatkan inklusi keuangan dan pertumbuhan.

Menanggapi ini, IMF Deputy Managing Director Min Zhu mengatakan, IMF melihat keuangan Islam akan jadi mesin stabilitas keuangan dan pertumbuhan. Min Zhu menyarankan pengaturan dan pengawasan produk-produk keuangan Islam perlu juga berkembang.

Baru-baru ini IMF menerbitkan kajian keuangan Islam dan berencana akan makin memperdalam kejiannya terhadap sektor ini. Dalam seminar bertajuk 'Keuagan Islam: Membuka Potensi dan Mendukung Stabilitas' saat pertemuan IMF dengan Bank Dunia di Markas IMF, para panelis seminar menyampaikan lembaga keuangan Islam tidak terpengaruh krisis keuangan global karena sistem berbagi risiko, larangan spekulasi dan keharusan adanya underlying assets yang jelas dalam setiap transaksi keuangan Islam.

Salah satu panelis seminar, Gubernur Bank Negara Malaysia Zeti Akhtar Aziz menggarisbawahi, keuangan Islam adalah bentuk intermediasi keuangan yang sangat menarik bagi investor yang sangat memerhatikan risiko.

Saat keuangan Islam tumbuh pesat di negara-negara Islam dan mayoritas Muslim, banyak negara seperti negara-negara Eropa yang tertarik.

Panelis lainnya, Menteri Keuangan Luksemburg Pierre Gramegna menekankan negaranya adalah yang pertama menerbitkan sukuk yang didominasi euro.

''Kami ingin memvariasikan instrumen keuangan yang dan berinovasi,'' kata Gramegna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement