REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis pada tahun ini tidak ada impor beras karena produksi di dalam negeri diyakini akan memenuhi kebutuhan. "Sesuai target Presiden akan swasembada Pangan 2017, maka produksi diupayakan terus naik. Tahun ini, pemerintah yakin bisa tidak mengimpor beras," katanya, Rabu (22/4).
Mentan sebelumnya menegaskan hal sama saat melakukan dialogdengan petani di batubara pada acara panen padi dan penyerahan bantuan berupa traktor tangan. Mentan menyebutkan, dalam pencapaian swasembada pangan, pemerintah selama ini dihadapi banyak kendala. Kendala itu antara lain banyaknya irigasi yang rusak atau mencapai 52 persen dengan luasan sekitar 3 juta hektare. Kendala lain adalah benih yang bermasalah, keterlambatan distribusi pupuk.
"Kendala-kendala itulah yang membuat pemerintah sekarang memberikan segala yang kurang tersebut," katanya.
Secara nasional, pemerintah memberikan 63.100 unit traktor tangan dari dua tahun lalu yang masih hanya 2.000 unit. Dia menegaskan, tahun ini merupakan tahap awal pemberian traktor tangan di Sumut, tepatnya di Batubara.
"Kalau irigasi bagus, bibit dan pupuk juga sudah tidak bermasalah, yang jadi kendala adalah masih kurangnya penyuluh pertanian," katanya.
Saat ini penyuluh hanya 27.000 orang, sedangkan kebutuhan 70.000 orang sehingga ada kekurangan 43.000 orang. Kekurangan itu akan diatasi secara bertahap.