Selasa 22 Jul 2025 12:55 WIB

Danantara Terima 18 Proyek Strategis Hilirisasi, Nilainya Capai Rp 618 Triliun

Proyek ini diprediksi buka 270 ribu lapangan kerja baru di Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
CEO Danantara Rosan Roeslani menyebut Danantara menerima 18 proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi senilai Rp 618 triliun. (ilustrasi)
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
CEO Danantara Rosan Roeslani menyebut Danantara menerima 18 proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi senilai Rp 618 triliun. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — CEO Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, menyambut positif penyerahan dokumen pra-feasibility study (FS) atau prastudi kelayakan proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional dari Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. Rosan menyebut hilirisasi tersebut tidak hanya mencakup bidang mineral, melainkan juga sektor perkebunan hingga pertanian.

"Ini akan mempunyai dampak yang sangat positif, yang sangat besar dalam rangka kita mencapai pertumbuhan perekonomian nasional yang berkelanjutan dan juga berkualitas," ujar Rosan dalam acara Penyerahan Dokumen Prastudi Kelayakan Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Baca Juga

Rosan memaparkan, kontribusi dari investasi di bidang hilirisasi menunjukkan tren yang cukup signifikan dalam total investasi di Indonesia. Ia menyampaikan, hilirisasi menyumbang andil sekitar 30 persen dari total realisasi investasi pada semester I 2025 yang sebesar Rp 950 triliun.

Rosan meyakini, penyerahan prastudi kelayakan 18 proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional akan meningkatkan realisasi investasi di Indonesia. Ia menyebut, 18 proyek tersebut memiliki nilai investasi mencapai 38,63 miliar dolar AS atau setara Rp 618 triliun dan diperkirakan akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi 270 ribu orang.

"Salah satu tugas utama kita dalam setiap investasi yang kita lakukan adalah menghasilkan penciptaan lapangan pekerjaan yang tentunya berkualitas," ucap Rosan.

Rosan memastikan akan menindaklanjuti dokumen prastudi kelayakan 18 Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut. Ia menambahkan, Danantara akan terus berkoordinasi dengan Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional dalam implementasi proyek-proyek itu.

"Ini tugas besar yang kami di Danantara tidak bisa lakukan sendiri. Kita tentunya akan terus berkomunikasi, terutama dengan Kepala Satgas dan timnya," lanjut Rosan.

Ia menyampaikan, 18 PSN ini bukan pekerjaan ringan dan memerlukan dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, lanjut Rosan, Danantara terbuka untuk bekerja sama dengan pihak mana pun selama sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Ini bukan pekerjaan yang ringan, karena dari ukuran dan jumlah proyek serta dana yang dibutuhkan, hal ini akan melibatkan banyak pihak dan pemangku kepentingan. Namun, kami meyakini proyek ini bisa berjalan baik apabila kita bekerja bersama-sama," kata Rosan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement