Senin 14 Jul 2025 13:34 WIB

Empat Bulan Berdiri, Danantara Reformasi Aset dan Standar Investasi Global

Kerja sama strategis dibangun demi tata kelola aset negara kelas dunia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Danantara Indonesia memperkuat perannya dalam lanskap investasi global dengan menjalin kemitraan bersama sejumlah sovereign wealth fund (SWF) terkemuka dunia. (ilustrasi)
Foto: BPMI Setpres
Danantara Indonesia memperkuat perannya dalam lanskap investasi global dengan menjalin kemitraan bersama sejumlah sovereign wealth fund (SWF) terkemuka dunia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Danantara Indonesia memperkuat perannya dalam lanskap investasi global dengan menjalin kemitraan bersama sejumlah sovereign wealth fund (SWF) terkemuka, di antaranya Qatar Investment Authority (QIA), Future Fund Australia, dan China Investment Corporation (CIC).

Managing Director Global Relations and Governance Danantara Indonesia, Mohamad Al-Arief, menyatakan kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam ekspansi platform investasi nasional, sekaligus mencerminkan pendekatan baru dalam pengelolaan aset negara yang mengedepankan transparansi, mitigasi risiko, dan penciptaan nilai jangka panjang.

Baca Juga

“Dalam empat bulan sejak berdiri, potensi nilai kolaborasi global yang diumumkan menegaskan meningkatnya kepercayaan mitra internasional terhadap peran strategis Danantara Indonesia,” ujar Al-Arief, Senin (14/7/2025).

Ia menambahkan, setiap kemitraan bukan sekadar transaksi finansial, melainkan langkah strategis untuk membangun tata kelola setara standar global. Danantara, kata dia, belajar langsung dari para pengelola aset terbaik dunia sebagai bagian dari transformasi kelembagaan jangka panjang.

Kemitraan pertama dibentuk pada 15 April 2025, saat Danantara dan QIA menandatangani kesepakatan pembentukan dana investasi bersama senilai 4 miliar dolar AS. Dana tersebut difokuskan pada sektor hilirisasi industri, energi terbarukan, dan layanan kesehatan—tiga sektor prioritas dalam agenda transformasi ekonomi Indonesia.

Disusul pada 16 Mei 2025, kerja sama dengan Future Fund Australia diumumkan di sela-sela Indonesia–Australia Annual Leaders’ Meeting di Jakarta. Future Fund adalah SWF milik Pemerintah Australia dengan total aset lebih dari 300 miliar dolar AS. Dalam kesempatan itu, Al-Arief juga menyampaikan dukungan terhadap keanggotaan Danantara Indonesia dalam International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF).

Kerja sama ketiga ditandatangani pada 25 Mei 2025 antara Danantara dan CIC, salah satu SWF terbesar di dunia yang mengelola cadangan devisa Cina. Keduanya sepakat membentuk platform investasi ASEAN–Cina, yang difokuskan pada sektor manufaktur, teknologi, kesehatan, dan barang konsumsi. Platform ini dirancang dengan prinsip imbal hasil optimal dan dampak pembangunan yang terukur.

“Kolaborasi strategis ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menarik sebagai tujuan investasi, tetapi juga telah berkembang menjadi mitra pengelola investasi yang dipercaya di panggung global,” ucap Al-Arief.

Menurutnya, kerja sama lintas negara ini juga memperkuat kapabilitas Danantara dalam menerapkan tata kelola aset negara yang setara dengan praktik terbaik global. “Ini bagian dari upaya berkelanjutan kami membangun kelembagaan yang kokoh dalam mengelola aset bangsa,” tambahnya.

Danantara kini tengah mempercepat restrukturisasi aset dan BUMN dengan target investasi hingga 5 miliar dolar AS pada 2025, difokuskan pada sektor strategis seperti hilirisasi mineral, energi terbarukan, digitalisasi, kesehatan, pangan, dan manufaktur.

Danantara telah memperoleh pendanaan awal senilai 20 miliar dolar AS untuk lebih dari 20 proyek prioritas, serta menargetkan dividen tahunan senilai 8 miliar dolar AS dari portofolio BUMN. Target ini sejalan dengan arahan Presiden untuk menjadikan BUMN sebagai motor pertumbuhan, termasuk konsolidasi terhadap 889 entitas BUMN.

Al-Arief menegaskan Danantara banyak belajar langsung dari praktik tata kelola, manajemen risiko, dan model alokasi aset di lembaga-lembaga terkemuka dunia. “Kami melakukan benchmarking untuk membangun sistem yang relevan dengan mandat nasional dan tantangan masa depan Indonesia,” ujarnya.

Langkah-langkah strategis ini dinilai mencerminkan transformasi menyeluruh yang tengah dijalankan Danantara untuk membangun fondasi kelembagaan yang lebih adaptif, transparan, dan berorientasi hasil. Dengan pendekatan lintas sektor dan pembelajaran global, Danantara menyiapkan kerangka kerja baru dalam pengelolaan aset negara yang terintegrasi dan berdaya saing tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement