Selasa 14 Apr 2015 18:15 WIB

BI Indikasikan Pertumbuhan Ekonomi 2015 di Batas Bawah

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Bank Dunia memperkirakan di 2015 sejumlah negara di Asia Timur dan Pasifik akan mengalami perlambatan dalam pertumbuhan ekonominya.
Foto: dok Republika
Bank Dunia memperkirakan di 2015 sejumlah negara di Asia Timur dan Pasifik akan mengalami perlambatan dalam pertumbuhan ekonominya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia mengindikasikan adanya risiko pertumbuhan ekonomi akhir tahun 2015 berada di batas bawah dari target 5,4-5,8 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2015 diperkirakan masih moderat dan mulai meningkat pada triwulan II-2015. Bank Indonesia memperkirakan konsumsi masih cukup kuat pada triwulan I-2015. Sementara ekspor dan investasi mengindikasikan kecenderungan yang melambat. Masih cukup kuatnya konsumsi terutama didorong konsumsi swasta akibat inflasi yang terkendali.

"Saat ini kita pantau dari proyek-proyek infrastruktur berapa yang mulai. Tapi ada risiko bahwa kita menyadari, pertumbuhan 2015 ini bisa di batas bawah kisaran 5,4-5,8 persen, tapi itu tergantung situasi global dan percepatan proyek-proyek infrastruktur,” jelas Tirta dalam konferensi pers di kantor pusat Bank Indonesia Jakarta, Selasa (14/4).

Menurutnya, pencapaian tingkat pertumbuhan tersebut akan dipengaruhi seberapa besar dan cepat realisasi berbagai proyek infrastruktur yang direncanakan Pemerintah, selain konsumsi yang dinilai kuat dan ekspor yang secara gradual akan membaik.

Sementara itu, BI memperkirakan pengeluaran pemerintah yang diharapkan menjadi stimulus pertumbuhan masih tumbuh terbatas sesuai pola realisasinya di awal tahun. Belanja pemerintah diperkirakana baru akan meningkat mulai triwulan II-2015 dan seterusnya.

Di sisi lain, ekspor diperkirakan masih terkontraksi, walaupun mulai mengalami perbaikan. Hal itu sejalan dengan masih lemahnya harga komoditas dan melambatnya permintaan dunia, khususnya produk manufaktur.

“Pertumbuhan investasi diperkirakan masih tertahan, meskipun akan meningkat pada triwulan II-2015 dan triwulan-triwulan berikutnya seiring dengan semakin meningkatnya belanja modal pemerintah pada proyek-proyek infrastruktur,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement