Jumat 10 Apr 2015 23:43 WIB

Pabrik Serat Rayon Dapat Bantu Industri Hilir TPT

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja wanita di industri tekstil dan garment.
Foto: ipji.wordpress.com
Pekerja wanita di industri tekstil dan garment.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Ramon Bangun menyambut baik dengan adanya penambahan pabrik serat rayon, yang beroperasi pada 2016. Pasalnya, bahan baku serat rayon masih sulit didapatkan dan kerap menjadi rebutan di industri tekstil.

"Selama ini serat rayon memang masih shortage, jadi industri kita yang di hilir sulit mendapatkan bahan baku ini," ujar Ramon di Jakarta, Jumat (10/4).

Ramon mengatakan, hingga saat ini di Indonesia hanya memiliki dua unit perusahaan yang memproduksi serat rayon, yakni PT. Indo Bharat Rayon dan PT. Pasific Viscose. Dengan adanya tambahan pabrik baru dari Sritex Group maka industri tekstil di hilir bisa lebih mudah mendapatkan bahan baku dengan kualitas bagus, sehingga produk yang dihasilkan kompetitif.

"Dengan adanya pabrik serat rayon baru ini, multiplier effect di industri hilir akan besar sehingga bisa mengurangi impor bahan baku," ujar Ramon.

Saat ini Kementerian Perindustrian masih terus menjalankan program restrukturisasi mesin untuk pertenunan dan perajutan. Program ini akan berlangsung selama lima tahun mendatang, dengan demikian industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dapat memiliki daya saing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement