Rabu 29 Mar 2023 19:17 WIB

Kemenperin Siap Kawal Sektor TPT Via Regulasi dan Pengawasan

Pemerintah siap mengawal sektor TPT dari sisi regulasi dan pengawasan.

Pekerja memeriksa mesin benang disela kunjungan kerja Panglima TNI di PT Trisula Textile Industries Tbk, Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, Rabu (1/3/2023). Dalam kunjungannya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengapresiasi pabrik tersebut karena telah berhasil mengembangkan kain tekstil berbahan benang daur ulang serta pengolahan air limbah yang telah menerapkan prinsip industri hijau. Hal tersebut sejalan dengan kampanye lingkungan The Rising Tide yang digelorakan oleh TNI AL.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pekerja memeriksa mesin benang disela kunjungan kerja Panglima TNI di PT Trisula Textile Industries Tbk, Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, Rabu (1/3/2023). Dalam kunjungannya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengapresiasi pabrik tersebut karena telah berhasil mengembangkan kain tekstil berbahan benang daur ulang serta pengolahan air limbah yang telah menerapkan prinsip industri hijau. Hal tersebut sejalan dengan kampanye lingkungan The Rising Tide yang digelorakan oleh TNI AL.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Direktur Jenderal Industri Kima, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ignatius Warsito mengatakan, kinerja industri pertekstilan pada 2022 yang baik menjadi modal untuk mendongkrak produk-produk tekstil dalam negeri. Dengan perlambatan pasar global, pasar domestik akan menjadi pilihan membumikan produk tekstil.

"Kalau kita lihat industri pertekstilan nasional ini kinerja yang baik di tahun 2022 menjadi modal masuk ke tahun 2023, namun demikian dengan adanya perlambatan pasar-pasar internasional seperti Eropa, kita yakini pasar domestik menjadi pilihan yang baik untuk membumikan produk-produk tekstil dalam negeri," ujarnya usai membuka pameran industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indo Intertex-Inatex 2023 di Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Baca Juga

Warsito juga menuturkan, pihaknya siap mengawal sektor TPT dari sisi regulasi dan pengawasan serta melakukan business matching untuk industri kecil menengah agar naik kelas, sehingga berkompetisi di pasar domestik dan internasional.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Asia Pacific Rayon (APR) Basrie Kamba mengatakan, pelaku usaha tekstil Indonesia siap memenuhi kebutuhan domestik asalkan diberi dukungan oleh pemerintah, di antaranya konsistensi penindakan dan pencegahan impor pakaian bekas ke Indonesia.

"Saya kira satu apa yang dilakukan pemerintah sudah tepat, tinggal penindakan dan pencegahannya," ujarnya.

Hal lain yang diperlukan, lanjut dia, adalah roadmap atau peta jalan terkait TPT yang harus dimiliki kementerian/lembaga sehingga pelaku usaha atau industri tekstil dalam negeri lebih terarah.

"Karena industri ini terlalu lengkap dan penyerapan tenaga yang dihasilkan cukup luas hampir 6 juta orang, nah roadmap untuk TPT itu harus ada, sehingga kita tahu kemampuan kita apa, apa yang kita punya, apa yang nggak kita punya apa yang harus kita lindungi apa yang tidak," paparnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement