Rabu 29 Mar 2023 19:16 WIB

Kepresidenan Sambut Jamaah Masjidil Haram dalam Lebih dari 50 Bahasa

Ini dianggap sebagai kontribusi keramahan pengunjung yang sangat baik.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Umat muslim melakukan tawaf di Masjidill Haram, Makkah, (22/2/2023)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Umat muslim melakukan tawaf di Masjidill Haram, Makkah, (22/2/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci diwakili oleh Departemen Bimbingan Tata Ruang Administrasi Umum Bahasa dan Terjemahan, terus menerima dan menyambut pengunjung dalam berbagai bahasa internasional di bawah inisiatif “We Welcome You in Your Language”.

Dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (29/3/2023), ini dianggap sebagai kontribusi keramahan pengunjung yang sangat baik untuk melakukan ritual mereka dan memperkaya pengalaman mereka dengan kemudahan dan kenyamanan selama Bulan Suci Ramadhan.

Baca Juga

Deputy General President for Translation and Technical Affairs Ahmed Bin Abdulaziz Al-Hamidi mengatakan pemerintah selalu menyambut para tamu Masjidil Haram dengan kebaikan dan kemurahan hati di koridor dan halaman Masjidil Haram. Para pengunjung diterima dalam berbagai bahasa mereka dengan istilah yang paling ramah dan diperkenalkan dengan layanan utama yang disediakan oleh kepresidenan.

Selain itu, mereka dibantu untuk mengakses dan memanfaatkannya dalam lebih dari 50 bahasa internasional. Sebanyak 250 anggota pramuka bekerja secara sukarela selama 60 ribu jam di Makkah.

Kementerian Pendidikan pada Senin (27/3/2023) meluncurkan prakarsa musiman selama bulan suci Ramadhan untuk melayani pengunjung Masjidil Haram. Salah satu prakarsa semacam itu memerlukan Pusat Pramuka Bader melakukan 60 ribu jam kerja sukarela selama Ramadhan.

Pekerjaan ini dilakukan bekerja sama dengan Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci dan pasukan keamanan, yang mencakup semua jalur lapangan. Lebih dari 250 pramuka akan membantu pengunjung di Masjidil Haram, di berbagai halamannya dan di jalan menuju ke sana.

Tim relawan dari Bader Center memulai kerja sukarela mereka setelah sholat Ashar dan berlanjut hingga tengah malam. Program mereka termasuk membagikan kurma dan kopi kepada orang-orang yang berpuasa di area tawaf saat berbuka puasa.

Pramuka juga memandu jamaah di dalam Masjidil Haram setelah mengikuti kursus tertentu yang ditetapkan oleh pasukan keamanan masjid, di pintu masuk tawaf dan sai, untuk membantu mengatur keramaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement