REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali bekerja sama dengan sejumlah toko ritel besar di Bali menerapkan program 'One Day No Cash' atau 'Satu Hari Tanpa Uang Tunai.' Program ini dselenggarakan untuk merangsang masyarakat melakukan transaksi pembayaran dengan menggunakan nontunai, termasuk uang elektronik.
"Saat ini kami baru bekerja sama dengan Tiara Dewata dan Hardys," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Jumat (27/3).
Konsepnya akan ada hari-hari tertentu dimana pengunjung dan pembeli diwajibkan menggunakan uang nontunai ketika berbelanja ke kedua toko ritel besar di Pulau Dewata tersebut. Akan ada juga potongan harga dan keuntungan menarik bagi pembeli yang membayar dengan alat pembayaran nontunai. Promo ini berlangsung beberapa bulan, sehingga masyarakat menjadi terbiasa.
Dewi menambahkan masyarakat perlu didorong lebih sering menggunakan alat pembayaran nontunai, seperti e-money, kartu debit, dan kartu kredit. Jika masyarakat masih sering menggunakan uang tunai, biaya percetakan dan distribusi uang tunai mahal sekali dan yang berwenang hanyalah PT Peruri. Selain itu, sering kali masyarakat dirugikan karena banyak sekali uang palsu yang beredar.
Dewi juga berharap toko dan ritel lainnya, seperti Indomart, Alfamart, dan Circle-K untuk membuat referensi serupa, dimana pembeli diingatkan untuk memprioritaskanpembayaran dengan nontunai.
BI Bali juga menggandeng perbankan untuk melakukan kegiatan kas keliling bersama sekaligus sebagai ajang pengenalan produk dan jasa layanan perbankan kepada masyarakat. Selain kegiatan kas keliling, BI Bali juga mengadakan sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah (Cikur), termasuk mengajak masyarakat menghargai uang secara fisik dengan tidak melipat, mencoret, merusak bahkan sampai melubangi uang rupiah.