REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) wilayah DKI Jakarta ingin memprioritaskan arus investasi yang masuk, baik dalam negeri maupun asing agar masuk ke sektor industri kreatif. Utamanya, industri kreatif yang jadi prioritas di antaranya animasi, film, garmen dan desain.
"Sektor ini sangat potensial dan memerlukan partner bisnis agar berkembang," kata Ketua Umum Kadin Eilayah DKI Jakarta Eddy Kuntadi kepada Republika di sela-sela acara Merger and Acquisition Investment Conference 2015 pada Kamis (26/3).
Diterangkannya, industri kreatif jadi prioritas karena kebanyakan pengusaha di Jakarta memang menggeluti bidang tersebut namun masih dalam skala usaha menengah ke bawah. Sementara sisanya yakni pengusaha uang berdomisili di Jakarta namun punya usaha di daerah yang bersifat non induapstri kreatif. Maka kegiatan di dalam kota lah yang berupaya dikembangkan.
Dalam catatan Kadin, industri kreatif yang berkembang di Indonesia ada sekitar 15 ribu buah dengan jenis usaha yang beragam. Sembilan puluh persennya masuk kategori menengah ke bawah. Maka dalam upaya memprioritaskan mereka untuk jadi sasara investasi, akan diagendakan penggabungan perusahaan dengan para investor yang berminat.
Mengawali hal tersebut, Kadin pun menyelenggarakan konferensi hari ini (26/3) yang dihadiri oleh 45 perwakilan anggota Jaringan Konsultan Keuangan dan Investasi bernama Globalscope. Jaringan ini telah memiliki anggota sebanyak 38 negara dari Afrika, Amerika, Asia Pasifik dan Eropa. "Kita kenalkan dulu kepada paea investor yang hadir, agar mereka tahu bagaimana teknisnya jika mau berinvestasi di negara ini," tuturnya.