Kamis 19 Mar 2015 16:48 WIB

Harga BBM Fluktuatif, Biaya Operasional Angkutan Umum Meningkat

Rep: C84/ Red: Satya Festiani
Seorang petugas melayani penjualan bahan bakan minyak (BBM) di salah satu SPBU Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (18/3).  (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Seorang petugas melayani penjualan bahan bakan minyak (BBM) di salah satu SPBU Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (18/3). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fluktuatifnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dikeluhkan Organisasi Angkutan Darat (Organda).

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda) Eka Sari Lorena mengatakan naiknya BBM membuat biaya operasional angkutan umum dan barang meningkat hingga 30-40 persen dari biasanya.

Selain itu, naiknya BBM berimbas kepada naiknya harga spare part yang cukup besar dimana kenaikan berkisar di angka 40-50 persen.

"Jadi, kalau BBM masih fluktuatif, biasanya harga-harga spare part juga naik," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Direktur PT. Eka Sari Lorena Group tersebut, di Pacific Place, Jakarta, Kamis (19/3).

Kondisi berbeda terjadi begitu harga BBM turun, dimana kata Eka, hal tersebut tidak diikuti dengan turunnya harga-harga spare part.

"Kita berharap kalau BBM masih fluktuatif, pemerintah mau duduk bareng dengan kita untuk mengatasinya," sambung Eka.

Ia menambahkan, kalau untuk angkutan non ekonomi, pihaknya sudah menerapkan tarif batas bawah dan atas dengan menggunakan range yang berlaku dimana jika terjadi peningkatan harga spare part bisa menggunakan range medium, sedangkan saat terjadi penurunan harga spare part dapat menggunakan tarif batas bawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement