REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan meminta kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan hanggar yang ambruk pada Senin (9/4) lalu untuk membangun ulang hanggar dengan standar yang sesuai. Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid menjelaskan, permintaan ini bersama dengan poin lain yang diajukan kepada kontraktor yaitu tuntutan untuk bertanggung jawab terhadap hak-hak korban.
Djuraid mengatakan, kontraktor yang mengerjakan hanggar, dalam hal ini adalah PT Line Romulauli Raya dan PT Nurjaya Nusantara, memiliki kewajiban untuk membangun ulang hanggar. "Toh belum ada penyerahan dan belum finishing," ujar Djuraid, Rabu (11/3).
Kontraktor, lanjut Djuraid, harus membangun ulang hanggar sampai dengan kondisi terakhir sebelum ambruk.
Djuraid mengatakan, proyek pembangunan hanggar ini semestinya selesai pada Desember 2014 lalu. Nilai investasinya sendiri sebesar Rp46,24 miliar. Namun, inspeksi pada Desember 2014 menunjukkan pembagunan hanggar baru selesai 76,75 persen.
Karena belum selesai, Djuraid melanjutkan, dilakukan adendum dengan memberikan penambahan waktu selama 50 hari agar selesai 100 persen. Penambahan waktu ini mengharuskan kontraktor menyelesaikan maksimal 18 Februari 2015 lalu.
Sayangnya, pada 18 Februari 2015 pembangunan hanya bertambah 2 persen sejak akhir 2014. Sehingga total penyelesaian baru 78,32 persen. Dengan demikian, pemerintah telah mengeluarkan Rp36,22 miliar untuk proyek ini.
"Nah proyek tersebut kita stop dan kontraktor kita nyatakan harus melakukan pembersihan. Agar saat dilanjutkan dengan kontraktor lain, tinggal dikerjakan," ujar Djuraid.
Namun, justru di saat melakukan pembersihan inilah musibah ini terjadi. Hanggar ambruk di saat petugas melakukan perapihan konstruksi yang masih 78,32 persen selesai.
Sebelumnya, sebuah kecelakaan kerja terjadi di lokasi proyek pembangunan hanggar balai besar kalibrasi dilengkapi apron dan taxiway Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (9/3) sekitar pukul 09.28 WITA. Kabag Penum Mabes Polri Kombes Rikwanto mengatakan, akibat kecelakaan tersebut lima orang meninggal dan belasan luka-luka.