Selasa 10 Mar 2015 15:53 WIB

Agar Harga Beras tak Jatuh, Ini Persiapan Kementan

Rep: C78/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Panen padi. Negeri ini bergelar Gemah Ripah Loh Jinawi
Foto: Antara
Panen padi. Negeri ini bergelar Gemah Ripah Loh Jinawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekjen Kementerian Pertanian (Kementan), Hari Priyono berniat pasang badan guna menjaga harga beras agar tidak jatuh pada panen raya April mendatang. Sebab masalah jatuhnya harga beras yang berujung pada kerugian petani tak boleh dibiarkan berulang dari tahun ke tahun.

"Kita usulkan, dan sebentar lagi disetujui, bahwa penyerapan beras oleh Bulog akan double," kata dia. Dikatakannya, jika tahun lalu stok beras yang dihimpun Bulog sebanyak 2,3 Juta ton, maka panen raya tahun ini akan diusulkan menjadi 4,6 Juta ton.

Diterangkannya, panen padi di Indonesia sudah mulai sejak bulan ini untuk masa tanam November-Desember 2014. Sementara, panen raya diperkirakan terjadi pada April. Yang kerap terjadi, harga jatuh karena produksi berlimpah dan petani menjualnya dengan harga murah ke tengkulak.

Makanya, peran Bulog mesti dioptimalkan untuk mencegah hal tersebut. "Pemerintah harus dukung Bulog, apalagi sekarang Bulog mau dapat tambahan modal," katanya. Kemudian, pemerintah juga telah mengusulkan penyimpanan oleh Bulog bukan hanya beras, tapi juga gabahnya petani. Tujuannya untuk mencegah harga gabah anjlok dan petani dapat langsung menuai jerih payahnya.

Menyoal Harga Pokok Penjualan (HPP), Kementan telah mengusulkan adanya kenaikan tahun ini. Namun, ia tak mau menyebutkan besarannya. "Kalau kata Pak Jokowi di Ponorogo, kita tunggu saja keputusannya dalam waktu dekat," tuturnya. Yang jelas, ia menegaskan Presiden telah menyetujui rencana kenaikan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement