Senin 09 Mar 2015 14:12 WIB

Bulog Ajak Masyarakat Sama-Sama Awasi Kualitas Beras

Rep: C78/ Red: Satya Festiani
 Petugas Bulog dibantu personil TNI melaksanakan operasi pasar beras di depan Taman Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (3/3).  (foto : MgROL_37)
Petugas Bulog dibantu personil TNI melaksanakan operasi pasar beras di depan Taman Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (3/3). (foto : MgROL_37)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam mendistribusikan beras untuk menstabilkan harga, Badan Urusan Logistik (Bulog) mengajak masyarakat dan segala elemen agar turut menjadi pengawas guna menjaga kualitas beras. Di mana, ketika ada beras Bulog yang tidak memenuhi standar kualitas, jangan dikonsumsi melainkan dapat segera dikembalikan ke Bulog untuk ditukar dengan beras yang kualitasnya baik.

"Tapi beras Bulog dengan kualitas rendah itu jumlahnya kecil," kata Kepala Divisi Regional Bulog Kawasan DKI-Banten Awaludin Iqbal kepada Republika Online pada Senin (9/3). Sebab, kata dia, dari proses penyimpanan dan distribusi, Bulog telah melakukan pengawasan berlapis. Namun, Iqbal tidak menyebut secara rinci "jumlah kecil" yang barusan ia sebut.

Ditegaskannya, dalam penyaluran beras, Bulog di semua divisi telah berkomitmen menjamin kualitas beras. Hal tersebut sudah menjadi standar ketentuan yang berlaku dalam distribusi di mana terjadi pengecekan dari mulai di gudang hingga mengundang pengecek independen.

Namun tentu saja tangan Bulog terbatas di tengah jumlah distribusi yang berlimpah di masyarakat. Makanya, ia meminta agar semua lini, termasuk kelurahan, RT, RW dan segenap masyarakat serta media, secara bersama melakukan pemantauan. Ketika ditemukan beras Bulog tak memenuhi kualitas, harap segera dikembalikan.

Ditanya soal penyebab adanya kualitas beras Bulog yang rendah, ia menjelaskan bahwa barang simpanan Bulog berjumlah ribuan bahkan jutaan ton beras. Dalam pengumpulannya, Bulog bekerja dama dengan petani dan tenaga-tenaga penggilingan manual. "Dan kita membuka gerbang seluas-luasnya untuk menampung beras petani manampun," tuturnya.

Karena beras yang masuk berbeda-beda, lantas masuk dalam jumlah yang banyak, kualitas beras pun harus betul-betul diawasi. Tapi sekali lagi ia menekankan, Bulog bukanlah mesin yang bisa bekerja serbasempurna. Meski begitu, ia dan Bulog tetap berupaya agar beras Bulog yang disampaikan kepada rumah tangga konsumen layak konsumsi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement