Selasa 20 Jan 2015 23:29 WIB

REI: Suku Bunga Tinggi Hambat Pembangunan Perumahan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja pembangunan unit rumah di salah satu perumahan di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pekerja pembangunan unit rumah di salah satu perumahan di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy mengatakan, saat ini pembangunan perumahan terlihat lambat. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi lambatnya pembangunan perumahan antara lain adanya aturan  Loan to value (LTV) di mana bank berhati-hati memberikan kredit untuk properti.

Selain itu, ujar dia, suku bunga yang cukup tinggi,  sekitar 12-14 persen juga menghambat pembangunan perumahan.  "Agar pembangunan perumahan bisa meningkat, suku bunga maksimal 6,5 persen,"ujarnya di Jakarta, Selasa, (20/1).

Apalagi, kata Eddy, pemerintah saat ini menargetkan pembangunan satu juta unit rumah baru per tahun guna mengejar backlog perumahan sebanyak 13,5 juta unit. Dibutuhkan kebijakan yang mendorong pembangunan perumahan

"Pemerintah bisa melakukan penyederhanaan perizinan, peningkatan pembangunan infrastruktur. Juga pemberlakukan BPHTB bagi MBR sebesar satu persen,"ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement