REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG --Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut, APBN-P untuk kementerian yang dipimpinnya sebesar Rp 15 Triliun. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk faktor produksi pangan seperti irigasi, benih, pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan).
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan Sumarjo Gatot Irianto menyatakan, alokasi anggaran APBN-P didominasi untuk pengadaan alat pertanian. Rinciannya yakni untuk pengadaan traktor sebanyak itu 9 ribu unit se-Indonesia di mana satu unit senilai Rp 25 juta.
Selain itu juga untuk mendanai 8 ribu pompa air dan alat menanam padi atau transplanter sebanyak 200 unit. "Kita juga menyediakan alat pemotong padi," katanya.
Pengadaan alat-alat tersebut, lanjut dia, agar proses produksi lebih cepat. Selain itu, penyediaan alat pertanian akan membuat biaya lebih murah.
Ia juga optimis, dengan ketersediaan alat pertanian akan menarik minat anak-anak muda agar mau turun ke sawah karena didukung teknologi. Dengan begitu, indeka pertanaman, pendapatan dan daya saing akan meningkat.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro menyebut, belanja negara paling besar akan dialokasikan untuk infrastruktur yang nantinya dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pertanian.