Kamis 25 Dec 2014 19:30 WIB

BI Siapkan Rp 2,4 Triliun untuk Uang Akhir Tahun

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Joko Sadewo
Petugas menata tumpukan uang rupiah. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas menata tumpukan uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -— Untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai pada akhir tahun ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah menyiapkan Rp 2,4 triliun.

 

Jumlah uang tunai yang dialokasikan ini meningkat 14 persen dibandingkan dengan realisasi penarikan uang oleh perbankan, pada akhir tahun 2013 lalu. Tahun lalu total penarikan uang yang dilakukan oleh masyarakat pada bulan Desember jumlahnya mencapai Rp 2,1 triliun. “Akhir tahun ini, kita mengalokasikan hingga Rp 2,4 triliun, untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Marlison Hakim, Rabu (24/12).   

Ia juga menyampaikan, sampai dengan 22 Desember 2014, total realisasi penarikan dana oleh perbankan di wilayahnya  telah mencapai Rp1,2 Triliun  Jumlah ini telah mencapai 53 persen dari total uang yang telah dialokasikan. Hingga akhir tahun penarikan dana masyarakat ini diproyeksikan akan mencapai 90 persen.

 

Lonjakan tersebut terutama disebabkan adanya penarikan dana yang relatif besar oleh perbankan di pekan- pekan terakhir Desember ini. “Karena adanya peningkatan kebutuhan masyarakat untuk perayaan Natal dan pergantian tahun 2014 ke tahun 2015 nanti,” tambah Marlison

 

Ia juga mengungkapkan, untuk berdasarkan kebutuhan, nominal pecahan sebagian besar berupa pecahan 20.000, 50.000 dan uang pecahan 100.000. Peningkatan alokasi dana untuk pemenuhan kebutuhan akhir tahun dilakukan BI dengan mempertimbangkan perayaan Natal dan Tahun Baru yang bertepatan dengan liburan sekolah.

 

Termasuk pertimbangan pencairan pembayaran proyek- proyek pemerintah di Triwulan IV tahun 2014, pembayaran bonus dan jasa produksi perusahaan swasta di akhir tahun 2014 ini. “Selain itu, juga dipertimbangkan dengan dampak kenaikan BBM dimana terdapat penurunan konsumsi masyarakat di akhir tahun,” tambah Marlison.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement