REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia belum khawatir pelemahan nilai tukar rupiah pada level Rp 12.432 per Jumat (12/12). Bahkan jika rupiah bersifat temporer berada di level Rp 13 ribu hingga Rp 14 ribu.
Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs, mengatakan BI bakal terus memonitor pelemahan rupiah sifatnya permaenen atau kontemperer.
"Kelihatannya nilai tukar di bawah fundamental. Kita lihat di market orang lari ke dolar karena apa, kalau sifatnya temporer kita tidak khawatir, kalau ada faktor lain kita coba ambil kebijakan-kebijakan yang terukur," kata Peter kepada Republika, Ahad (14/12).
Menurutnya, pelemahan rupiah lebih disebabkan kondisi perekonomian global menguatnya nilai dolar AS. Selain itu, pada semester dua pembayaran hutang luar negeri meningkat sehingga ada demand terhadap dolar. Faktor lainnya, pada akhir tahun masuk waktu liburan sehingga masyarakat akan parkir dana di save account membeli dolar atau beli aset dolar. Pihaknya berharap nilai rupiah cepat stabil.