Rabu 26 Nov 2014 14:49 WIB

Potensi Bisnis Properti Berada di Kawasan Penyangga Jakarta

Rep: C78/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kenaikan harga yang rutin membuat investasi properti masih jadi primadona.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Kenaikan harga yang rutin membuat investasi properti masih jadi primadona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Direktur Perusahaan Properti Summarecon, Johanes Mardjuki menyatakan, kawasan penyangga Jakarta seperti Bekasi dan Bogor sangat besar dalam mengembangkan bisnis properti. Sementara, untuk kawasan Jakarta sendiri justru dinilai kecil peluang pertumbuhan propertinya, yakni hanya mencapai 5,8 persen saja.

"Kami juga melihat potensi besar bisnis properti di kota-kota besar lainnya seperti di Medan dan Balikpapan," kata dia dalam acara Konferensi portal properti global bernama Lamudi, di hadapan para broker Indonesia pada Rabu (26/11).

Maka, lanjut dia, cara terbaik mengatasi kondisi tersebut adalah melakukan kerja sama untuk mendapat akses ke bank tanah. Maka, Summarecon pun tengah dalam proses mengakuisisi 200 hektar tanah dan memperluas dari residensi ke bangunan hotel. Dikatakannya pula, masyarakat Indonesia sampai saat ini masih merasa aman secara finansial dengan berinvestasi di properti dengan cara menabung.

Dalam survei yang dilakukan Lamudi baru-baru ini, diperoleh data bahwa sebanyak 95 persen masyarakat Indonesia memang melakukan sewa rumah dan menabung untuk membeli rumah. Survei juga mengungkapkan jika sangat sedikit orang yang tinggal sendiri. Sebab, mayoritas responden tinggal dengan orang lain yakni sebanyak 56,1 persen dan yang tinggal dengan orangtua mereka sebanyak 29,8 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement