REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Secretary PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Vita Mahreyni mengatakan industri semen domestik belum menunjukkan perbaikan pada semester I 2025 yang ditandai dengan masih melemahnya permintaan sebesar 2,5 persen. Namun demikian, ucap Vita, SIG menunjukkan kemampuannya dalam menjaga kinerja keuangan tetap positif dengan mencatatkan profitabilitas di sepanjang paruh pertama tahun 2025.
"SIG berhasil mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan pada penjualan ekspor sebesar 24,9 persen," ujar Vita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Berdasarkan kinerja keuangan konsolidasi (tidak diaudit) semester I 2025, lanjut Vita, SIG mencatatkan volume penjualan sebanyak 17,30 juta ton, pendapatan sebesar Rp 15,61 triliun., beban pokok pendapatan sebesar Rp 12,47 triliun, EBITDA sebesar Rp 2,10 triliun, dan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 40 miliar.
Untuk menjaga kinerja tetap positif, ucap Vita, SIG melakukan efisiensi secara ketat dan meningkatkan operational excellence secara berkelanjutan sehingga mampu menekan beban pokok pendapatan turun 0,6 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 12,47 triliun dan beban operasional (di luar pendapatan dan beban operasional lainnya) turun sebesar tiga persen yoy.
"SIG juga berhasil menjaga ketahanan keuangan dengan baik sehingga biaya keuangan bersih tercatat lebih rendah 33,7 persen yoy menjadi Rp 344 miliar," lanjut Vita.
Vita menambahkan program efisiensi dan tata kelola keuangan yang baik telah membantu SIG tetap mampu mempertahankan profitabilitas pada semester I 2025. Capaian profitabilitas ini membuktikan resiliensi perusahaan di tengah kondisi pasar yang terkontraksi karena menurunnya daya beli masyarakat dan proyek infrastruktur yang melambat.
"Untuk memacu pertumbuhan penjualan di segmen retail maupun curah, SIG akan memperkuat fokus pada pengelolaan pasar dan harga, serta terus mendorong penggunaan semen hijau dan produk turunannya sebagai ragam solusi bagi kebutuhan pembangunan pelanggan yang berbeda-beda," ucap Vita.
Dengan demikian, lanjut Vita, konstruksi rumah hingga proyek-proyek nasional dapat dibangun dari material rendah emisi karbon dan berketahanan dalam jangka panjang. Selain rendah emisi karbon, Vita mengatakan, semen hijau SIG yang tersedia dalam beragam jenis juga memiliki kualitas di kelas peruntukannya.
Vita menyampaikan keunggulan dalam aspek keberlanjutan dan kualitas ini menjadi faktor pembeda semen hijau SIG dari semen konvensional. Hal ini juga menjadikan competitive advantage SIG untuk mempertahankan kepemimpinan di industri bahan bangunan tanah air.
"SIG siap mengedukasi masyarakat dan merangkul para pemangku kepentingan di sektor konstruksi untuk beralih ke semen hijau sebagai solusi konkret untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang rendah karbon, di tengah tantangan krisis iklim akibat peningkatan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)," kata Vita.