Rabu 22 Oct 2025 11:54 WIB

Pemerintah Diminta Libatkan Kontraktor Lokal dalam Pembangunan Sekolah Rakyat

Pelibatan kontraktor lokal akan memperkuat daya serap ekonomi di daerah.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Siswa membaca tata tertib sekolah saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 70 Dinas Sosial Sulawesi Tenggara di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (29/9/2025). Sebanyak 100 siswa baru meliputi jenjang SMA sebanyak 50 orang dan SD sebanyak 50 orang mulai masuk asrama untuk mengikuti kegiatan pada hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahap 1C tahun ajaran 2025/2026.
Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
Siswa membaca tata tertib sekolah saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 70 Dinas Sosial Sulawesi Tenggara di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (29/9/2025). Sebanyak 100 siswa baru meliputi jenjang SMA sebanyak 50 orang dan SD sebanyak 50 orang mulai masuk asrama untuk mengikuti kegiatan pada hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahap 1C tahun ajaran 2025/2026.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Forum Asosiasi Jasa Konstruksi Indonesia mendukung program Sekolah Rakyat yang digulirkan pemerintah. Kendati demikian, pemerintah diharapkan dapat melibatkan kontraktor lokal dalam pembangunan fisik Sekolah Rakyat.

Ketua Forum Komunikasi Jasa Konstruksi, Andi Rukman Karumpa, menilai Sekolah Rakyat bukan hanya kebijakan pendidikan, melainkan lompatan peradaban yang harus dijaga semangat awalnya. “Program ini bertujuan memutus rantai kemiskinan antargenerasi yang telah terlalu lama membelenggu, dengan menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk diberikan tangga menuju masa depan yang lebih cerah,” ujar Andi  yang juga Sekretaris Forum Asosiasi Jasa Konstruksi Indonesia, Rabu (22/10/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan, program tersebut menjadi sarana membangun kesetaraan sosial dan ekonomi. “Program ini membuka jalan bagi lahirnya pelaku usaha baru dari generasi bawah, merobek batas-batas strata sosial dan menciptakan pemerataan ekonomi yang inklusif,” tambahnya.

Menurut Andi, konsep boarding school dengan jaminan makan gratis dan pembentukan karakter yang holistik merupakan bentuk tanggung jawab negara terhadap rakyatnya. “Konsep boarding school dengan jaminan makan tiga kali gratis, fasilitas belajar yang memadai, dan pembentukan karakter yang holistik merupakan wujud tanggung jawab negara yang paling hakiki, sebuah investasi terbaik dana rakyat untuk masa depan rakyat itu sendiri,” ucap Ketua Umum BPP GAPENSI tersebut.

Namun, Andi mengingatkan pentingnya agar semangat luhur tersebut juga tercermin dalam metode pengadaan dan pelaksanaan pembangunan. Ia menyebut, pemaketan pekerjaan fisik yang menggabungkan beberapa lokasi dalam satu paket besar dengan nilai ratusan miliar hingga lebih dari Rp1 triliun dapat berisiko menutup peluang bagi pelaku usaha konstruksi di daerah.

Menurutnya, mekanisme seperti ini justru bisa menghambat pemerataan ekonomi dan mengurangi kesempatan bagi kontraktor kecil dan menengah untuk ikut berkontribusi. Ia menilai, pelibatan kontraktor lokal seharusnya menjadi bagian penting dari semangat pembangunan dari bawah.

Andi juga menekankan bahwa pelibatan kontraktor lokal akan memperkuat daya serap ekonomi di daerah dan menciptakan efisiensi dalam pelaksanaan proyek.

Ia menilai, jika proyek dibagi sesuai lokasi dan kapasitas, maka biaya logistik dan koordinasi bisa ditekan, dan pengawasan menjadi lebih efektif.

Oleh karena itu, Forum Asosiasi Jasa Konstruksi Indonesia meminta agar pemerintah menyesuaikan mekanisme pengadaan dengan prinsip keadilan dan pemberdayaan daerah. “Forum Asosiasi Jasa Konstruksi Indonesia mendesak program Sekolah Rakyat didukung dengan metode pengadaan yang juga mulia, yaitu dengan memecah paket pekerjaan fisik sesuai dengan lokasi dan kapasitas usaha lokal,” katanya.

Ia menegaskan, kontraktor lokal perlu diberi kepercayaan untuk membangun sekolah di daerahnya sendiri. “Mereka yang paling paham medan, paling dekat dengan masyarakat, dan yang akan memastikan dana pembangunan berputar untuk kesejahteraan daerah setempat,” kata Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement