Ahad 23 Nov 2014 22:03 WIB

BBM Naik, UKM Siasati Distribusi Barang

Rep: c 88/ Red: Indah Wulandari
 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyerahkan pinjaman modal kepada 60 UKM di dua Kecamatan yaitu Bulu dan Gunem sebesar 600 juta di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (25/9).
Foto: Republika/Amin Madani
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyerahkan pinjaman modal kepada 60 UKM di dua Kecamatan yaitu Bulu dan Gunem sebesar 600 juta di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) kini mulai menerapkan efisiensi dalam pendistribusian produk setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Seperti yang dilakukan oleh Adinda Sofia, pengelola usaha keripik bayam dan rengginang di Bandung yang mulai menerapkan jadwal tertentu dalam mengirim produk ke konsumen. 

“Diusahakan dalam sekali jalan bisa mengangkut pesanan dalam jumlah maksimal,” katanya, Ahad (23/11).

Sehingga, jika ada pesanan yang harus diantar namun jumlahnya sedikit ia memilih untuk menangguhkan pengiriman. Sejauh ini, lanjutnya, para konsumen masih dapat memahami alasan ini. 

Mengenai daya beli konsumen ia mengungkapkan, belum banyak terpengaruh oleh kenaikan harga BBM. 

“Konsumen rata-rata masih mencari produk dan kami juga belum menaikkan harga selama masih bisa disiasati,” katanya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement