Kamis 20 Nov 2014 09:17 WIB

BOJ Optimistis Terhadap Proyeksi Ekonomi Jepang

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank of Japan (BOJ) Governor Haruhiko Kuroda walks into a news conference at the BOJ headquarters in Tokyo October 7, 2014.
Foto: Reuters/Yuya Shino
Bank of Japan (BOJ) Governor Haruhiko Kuroda walks into a news conference at the BOJ headquarters in Tokyo October 7, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Bank Sentral Jepang (BOJ) optimistis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang mereka buat meski data menunjukkan Jepang akan mengalami resesi. Prediksi resesi ini pula yang membuat Perdana Menteri Shinzo Abe menunda kenaikan pajak dan meminta percepatan penyelanggaraan pemilihan umum.

Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, Rabu (19/11), tidak banyak menyinggung kebijakan stimulus yang besar bulan lalu. Mengenai kebijakan pemerintah yang akan menaikkan pajak, Kuroda menolak berkomentar.

''Saya tidak akan berkomentar soal itu. Tapi secara umum, penting untuk membuat keuangan Jepang dalam kondisi stabil,'' kata Kuroda seperti dikutip AFP, Kamis (20/11).

Kuroda juga mengatakan BOJ masih akan melihat perkembangan keadaan sebelum memperbesar keringanan moneter. Penundaan kenaikan pajak ke dua disampaikan Perdana Menteri Abe setelah data pertumbuhan ekonomi Jepang pada Oktober 2014 melemah akibat kenaikan pajak April lalu.

Kuroda masih optimistis Jepang berada di jalur yang benar untuk memulihkan ekonominya. Meski ia masih waspada atas ekspektasi inflasi.

Ekonom senior NLI Research Institute, Tsuyoshi Ueno, mengaku kaget dengan sikap BOJ. ''Data pertumbuhan menunjukkan hasil negatif selama dua kuartal terakhir, ini tanda kondisi ekonomi memburuk,'' kata Ueno.

Baginya, sangatlah aneh jika BOJ percaya diri mengatakan ekonomi Jepang tengah dalam pemulihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement