Selasa 23 Sep 2014 19:35 WIB

KPR Bank Muamalat Meningkat 27,81 Persen per Tahun

Rep: C87/ Red: Djibril Muhammad
Bank Muamalat
Bank Muamalat

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Produk pembiayaan konsumer Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Bank Muamalat mengalami peningkatan 27,81 pesen per tahun. KPR iB Mualamat menjadi produk unggulan pembiayaan konsumer Bank Muamalat.

Direktur Retail Banking Bank Muamalat, Adrian Gunadi, mengatakan pembiayaan konsumer KPR iB Muamalat memiliki portofolio sebesar Rp 8,860 triliun.

"Pembiayaan konsumer KPR memiliki porsi 62,33 persen dari total pembiayaan konsumer Bank Muamalat pada posisi Juli 2014," kata Adrian pada Grand Opening MCC Area Kalimantan dan Developer Gathering, di Hotel Mercure, Banjarmasin, Selasa (23/9).

Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, kata Adrian, KPR iB Muamalat juga menjadi produk unggulan dalam pembiayaan konsumer dengan porsi sebesar 51,29 persen dari total pembiayaan konsumer.

Persentase tersebut setara dengan outstanding sebesar Rp 6,932 triliun. Artinya, produk KPR iB Muamalat mengalami peningkatan 27,81 persen per tahun.

Adrian menjelaskan, Bank Muamalat dapat memberikan pembiayaan KPR iB Muamalat dengan minimum plafon Rp 50 juta untuk daerah Jabodetabek dan Rp 25 juta untuk luar Jabodetabek.

Selain itu, Bank Muamalat menyediakan produk KPR dengan dua alternatif pilihan, yaitu KPR iB Muamalat Pembelian yang menggunakan akad Murabahah dan KPR iB Muamalat Kongsi yang menggunakan akad Musyarakah Mutanaqishah.

Keunggulan penggunaan akad Murabahah memungkinkan nasabah untuk mendapatkan cicilan tetap sampai dengan akhir pembiayaan. Sedangkan dengan akad Musyarakah Mutanaqishah status kepemilikan properti adalah antara nasabah dan Bank. "Sehingga apabila terjadi risiko akan ditanggung bersama," ujarnya.

Untuk produk KPR iB Muamalat, Bank Muamalat tidak mengenakan biaya penalti apabila nasabah mengajukan pelunasan dipercepat (muqashah).

Apabila nasabah ingin mengajukan muqashah, nasabah dapat terlebih dahulu memeriksa sisa kewajiban nasabah yang ada di Bank dan melunasi sisa pokok pinjaman beserta margin pembiayaan terakhir pada bulan tersebut. Selanjutnya, nasabah mengajukan surat permohonan muqashah kepada pejabat bank.

Acara Grand Opening Muamalat Costumer Center (MCC) Area Kalimantan dan Developer Gathering tersebut diresmikan oleh Tim Muamalat Consumer Center Kantor Pusat. MCC merupakan upaya Bank Muamalat dalam memperkuat fasilitas dan layanan bagi nasabah produk konsumer.

Adrian berharap dengan fasilitas MCC dapat meningkatkan customer base secara signifikan guna mengakselerasi pertumbuhan bisnis Bank Muamalat dan meningkatkan incoming application pembiayaan konsumer dengan proses persetujuan pembiayaan hingga maksimal tiga hari kerja.

"Ke depannya, Bank Muamalat akan memperbesar porsi produk-produk ritel dan konsumer dalam portofolio bisnis Bank sehingga dapat semakin berkontribusi bagi aktivitas ekonomi masyarakat," jelas Adrian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement