REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung membenarkan bahwa ketimpangan ekonomi makin lebar. Karena menurut dia hanya mereka yang memiliki kompetensi tinggi yang bisa menikmati pertumbuhan ekonomi.
"Pasti. Kenapa? Karena yang namanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan dinikmati oleh orang-orang yang memiliki kapasitas. Golongan itu yang bisa menikmatinya," ujarnya ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (1/9).
Orang-orang dengan kompetensi minim hanya akan menikmati pertumbuhan ekonomi dalam porsi kecil. Akibatnya, ketimpangan kekayaan maupun pendapatan makin melebar.
Untuk itu menurut Chairul diperlukan kebijakan yang lebih berpihak kepada pemilik kompetensi terbatas. Kebijakan yang dimaksud, misalnya mendorong usaha mikro, kecil dan menengah.
"Karena kita tahu 99,9 persen perusahaan adalah di Indonesia adalah mikro dan menangah. Hanya 0,1 persen yang perusahaan besar," kata Chairul.
Kemudian yang juga bisa didorong adalah teknologi pertanian. Sebanyak 35 persen penduduk Indonesia dikatakan mencari nafkah dengan bertani. Jika sektor ini didorong maka ketimpangan bisa dikecilkan.